KOMPAS.com - Akhir-akhir ini, cheese tea merupakan salah satu dari sederet minuman yang cukup populer di Indonesia, bahkan di dunia.
Minuman ini memang berasal dari Taiwan dan secara perlahan merambah ke seluruh dunia.
Secara ringkas, cheese tea terdiri dari seduhan teh hitam atau teh hijau, kemudian diberi topping berupa krim keju di atasnya.
Krim keju tersebut biasanya terbuat dari keju krim, krim kocok, dan susu kental manis.
Kombinasi dari bahan-bahan tersebut menghasilkan minuman dengan cita rasa yang cukup unik, yakni sepat, manis, asin, dan gurih.
Baca juga: 9 Manfaat Minum Teh Hijau dengan Lemon, Bisa Turunkan Berat Badan
Tak heran, karena rasa yang unik ini, cheese tea begitu populer di seluruh dunia.
Meski demikian, apakah cheese tea baik untuk kesehatan?
Dalam mengonsumsi cheese tea, ada manfaat dan kerugian bagi kesehatan.
Berikut penjelasan mengenai manfaat dan kerugiannya tersebut.
Melansir dari Healthline, seperti diketahui, cheese tea terbuat dari teh hitam atau teh hijau.
Sudah berabad-abad teh memang dikenal sebagai minuman yang sangat baik untuk kesehatan.
Penelitian menunjukkan, teh hijau penuh dengan antioksidan yang disebut katekin.
Senyawa ini membantu memulihkan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yakni molekul berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan sel.
Studi menunjukkan bahwa orang yang minum teh hijau dalam jumlah tertentu memiliki aktivitas antioksidan hampir 30 persen lebih banyak di kulit mereka.
Selain itu, teh hitam kaya akan antioksidan yang disebut polifenol terpolimerisasi yang dapat membantu mengurangi gula darah, tekanan darah tinggi, peradangan, dan risiko kanker.
Baca juga: 5 Efek Samping Minum Teh yang Harus Diperhatikan
Cheese tea juga mengandung susu penuh lemak dalam bentuk krim keju dan krim kocok.