Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Kepala dan Leher: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

Kompas.com - 26/07/2021, 07:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kanker kepala dan leher adalah jenis kanker atau pertumbuhan sel abnormal yang bermula di kepala dan tenggorokan. Kanker ini tidak termasuk kanker otak dan kanker mata.

Kanker kepala dan leher bisa muncul dari sinus, bagian dalam atau belakang hidung, lidah, gusi, langit-langit mulut, tenggorokan, laring, bibir, sampai kelenjar air liur.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala, penyebab, sampai cara mengobati kanker kepala dan leher.

Baca juga: 10 Cara Mencegah Penyakit Kanker

Gejala kanker kepala dan leher

Melansir laman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), gejala kanker kepala dan leher tergantung kemunculan penyakit.

Jika penyakit muncul di mulut, gejala kanker antara lain:

  • Luka putih atau kemerahan yang tak kunjung sembuh di gusi, lidah, atau lapisan mulut
  • Rahang bengkak
  • Pendarahan disertai rasa sakit di mulut tanpa sebab jelas
  • Muncul benjolan

Apabila penyakit muncul di belakang mulut, gejala kanker antara lain:

  • Susah bernapas dan berbicara
  • Ada benjolan
  • Susah mengunyah dan menelan makanan
  • Perasaan ada benda yang tersangkut di tenggorokan
  • Radang tenggorokan tak kunjung sembuh
  • Telinga berdenging atau sakit

Baca juga: Apakah Kanker Bisa Disembuhkan?

Jika penyakit muncul di laring atau kotak suara, gejala kanker antara lain:

  • Sakit saat menelan
  • Sakit telinga

Apabila penyakit muncul di sinus dan rongga hidung, gejala kanker antara lain:

  • Sinus tersumbat dan tidak bersih
  • Infeksi sinus yang tak kunjung sembuh padahal sudah diobati
  • Mimisan
  • Sakit kepala
  • Sekitar mata sakit dan bengkak
  • Gigi atas sakit

Baca juga: Apakah Kanker Kulit Melanoma Berbahaya?

Penyebab kanker kepala dan leher

Melansir National Cancer Institute, ada beberapa penyebab kanker kepala dan leher, di antaranya:

  • Paparan asap rokok, baik pada perokok aktif maupun pasif
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Infeksi virus human papillomavirus (HPV) dan Epstein-Barr

Di luar kondisi di atas, risiko seseorang terkena kanker kepala dan leher juga meningkat apabila punya kebiasaan mengunyah pinang sirih, terpapar debu atau limbah industri penebangan kayu, keramik, sampai tambang.

Selain itu, keturunan penderita kanker kepala dan leher juga lebih rentan terkena masalah kesehatan sejenis.

Baca juga: Mengenali Berbagai Jenis Stadium Kanker

Cara mengobati kanker kepala dan leher

Ada beberapa cara mengobati kanker kepala dan leher, antara lain:

  • Operasi pengangkatan kanker
  • Terapi radiasi
  • Kemoterapi
  • Imunoterapi
  • Terapi kombinasi

Cara mengobati kanker kepala dan leher disebsuaikan dengan lokasi tumor, stadium kanker, usia, dan kondisi kesehatan penderita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau