KOMPAS.com - Seks selama kehamilan memang aman, tetapi ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan wanita harus menghindari berhubungan seks saat hamil.
Melansir dari Healthline, seks selama kehamilan dapat menyebabkan kontraksi, yang bersifat sementara dan tidak berbahaya pada kehamilan berisiko rendah.
Namun, kondisi ini dapat menyebabkan persalinan prematur atau komplikasi lain jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Baca juga: Panduan Berhubungan Seks untuk Penderita GERD
Beberapa kondisi medis tertentu yang menyebabkan wanita hamil tak boleh berhubungan seks adalah sebagai berikut.
American College of Obstetricians and Gynecologists mendefinisikan keguguran berulang sebagai keguguran yang dialami dua kali atau lebih keguguran.
Sekitar 1 persen wanita akan mengalami keguguran berulang dan dalam banyak kasus tidak diketahui penyebabnya.
Seks memang tidak menyebabkan keguguran.
Namun, tindakan pencegahan ekstra terhadap kontraksi rahim mungkin perlu dilakukan pada kehamilan berisiko tinggi.
Dengan demikian, biasanya dokter tidak menganjurkan wanita hamil yang memiliki riwayat keguguran berulang untuk berhubungan seks
Jika Anda hamil dengan lebih dari satu bayi, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengistirahatkan panggul.
Dengan demikian, dalam kondisi ini, wanita hamil tidak boleh memasukkan apa pun ke dalam vagina, termasuk penis saat berhubungan seks.
Namun, selama istirahat panggul Anda masih bisa melakukan aktivitas seks lainnya dengan pasangan, seperti seks oral atau aktivitas seks lain yang tidak melibatkan vaginal.
Baca juga: Bagaimana Kehamilan Memengaruhi Gairah Seks Wanita?
Inkompetensi serviks atau kandungan lemah adalah kondisi ketika serviks sudah terbuka terlalu dini selama kehamilan.
Idealnya, serviks akan mulai menipis dan melunak tepat sebelum melahirkan sehingga Anda dapat melahirkan bayi.
Namun, jika serviks terbuka terlalu cepat, Anda berisiko mengalami keguguran dan kelahiran prematur.