KOMPAS.com - Menurut data UNICEF, jutaan anak di seluruh dunia menghadapi pelecehan dan eksploitasi seksual. Kekerasan seksual terjadi di mana-mana – di setiap negara dan di semua lapisan masyarakat.
Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual dapat menunjukkan berbagai reaksi emosional dan perilaku, banyak di antaranya merupakan karakteristik anak-anak yang pernah mengalami jenis trauma lain.
Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual dapat menunjukkan berbagai reaksi emosional dan perilaku, bahkan mereka juga bisa mengalami trauma. Berikut berbagai efek kekerasan seksual pada anak:
Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual bis amenjadi pelaku di kemudian hari. Karena itu, orangtua harus mengenali tanda-tanda kekerasan seksual yang terjadi pada anak.
Baca juga: Beda Penyebab Hipotiroid dan Hipertiroid yang Penting Dikenali
Tanda kekerasan seksual pada anak
Anak-anak seringkali tidak bisa membicarakan kekerasan seksual yang terjadi padanya. Mereka cenderung menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi padanya.
Anak juga tidak menceritakan kekerasan seksual yang terjadi padanya karena adanya ancaman dari pelaku.
Oleh sebab itu, orangtua perlu lebih peka dengan tanda-tanda kekerasan seksual yang terjadi pada anak. Berikut tanda-tanda adanya kekerasan seksual pada anak:
1. Adanya Perubahan perilaku
Seorang anak bisa menjadi agresif, menarik diri, lengket, sulit tidur, mengalami mimpi buruk secara teratur atau mulai mengompol setelah mengalami kekerasan seksual.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.