KOMPAS.com - Tularemia adalah penyakit menular yang langka yang dapat menginfeksi hewan dan manusia.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis dan sering menyerang kulit, mata, kelenjar getah bening dan paru-paru.
Tularemia dapat menginfeksi burung, domba, dan hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, dan hamster. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan manusia dapat terinfeksi penyakit ini.
Baca juga: Cara Mencegah Infeksi karena Gigitan Anjing
Melansir Mayo Clinic, manusia dapat terinfeksi tularemia melalui beberapa cara, seperti gigitan serangga dan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Tularemia sering terjadi di daerah pedesaan karena terdapat banyak mamalia, burung dan serangga yang mungkin terinfeksi bakteri Francisella tularensis.
Tularemia memiliki beberapa cara penularan kepada manusia, diantaranya melalui:
Baca juga: 12 Makanan Sehat yang Perlu Dikonsumsi Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Apa Saja?
Meski terdapat beberapa cara penularan, penyakit ini tidak menular antarmanusia.
Gejala tularemia sangat bervariasi menyesuaikan dengan cara bakteri menginfeksi.
Namun, mayoritas penderita mengalami demam hingga mencapai 40 derajat Celsius dalam tiga sampai lima hari.
Baca juga: Apakah Gigitan Kucing Berbahaya bagi Kesehatan?
Berikut beberapa jenis tularemia dengan gejalanya masing-masing:
Meski dapat menyerang siapa pun beberapa kondisi di bawah ini meningkatkan risiko terinfeksi tularemia, yakni:
Baca juga: Waspadai, Cakaran dan Gigitan Kucing Bisa Sebabkan Infeksi Berbahaya
Tularemia bisa sulit didiagnosis. Ini karena tularemia merupakan penyakit yang langka.
Sering kali, gejala kondisi ini bahkan disalahartikan sebagai penyakit lain yang lebih umum.
Untuk itu, penting untuk menjelaskan apakah Anda mengalami gigitan kutu atau kontak dengan hewan yang sakit atau mati.
Baca juga: 4 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan: Dari Peradangan hingga Infeksi
Dokter mungkin akan menyarankan tes darah dan kultur untuk mendapatkan diagnosis yang tepat tularemia.
Tularemia dapat diobati dengan mengonsumsi anitibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Dokter dapat memberikan antibiotik melalui suntikan langsung ataupun menggunakan obat-obatan.
Baca juga: 8 Manfaat Konsumsi Kimchi bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
Pengobatan biasanya berlangsung 10 hingga 21 hari menyesuaikan dengan stadium penyakit dan obat yang digunakan.
Meskipun gejala dapat berlangsung selama beberapa minggu, tingkat kesembuhan penyakit ini cukup tinggi.
Apabila tularemia tidak segera mendapat perawatan kemungkinan akan menimbulkan komplikasi, seperti:
Tidak ada vaksin untuk mencegah tularemia, namun terdapat beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi tularemia:
Baca juga: Kenali Bahaya dan Gejala Infeksi Gigitan Kutu Kucing pada Manusia
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.