KOMPAS.com - Bullying atau perisakan di tempat kerja sering terjadi.
Bullying di tempat kerja adalah perilaku yang berbahaya dan ditargetkan dan membentuk suatu pola.
Selain itu, bullying biasanya memang ditujukan kepada satu orang atau beberapa orang.
Baca juga: Kenali Apa itu Body Shaming dan Efek Buruknya Pada Kesehatan Mental
Melansir dari Healthline, beberapa contoh bullying antara lain:
Kritik atau pemantauan tidak selalu merupakan intimidasi.
Misalnya, kritik yang objektif dan konstruktif yang terkait langsung dengan perilaku di tempat kerja atau kinerja pekerjaan tidak dianggap sebagai intimidasi.
Namun, kritik yang dimaksudkan untuk mengintimidasi, mempermalukan, atau memilih seseorang tanpa alasan akan dianggap sebagai intimidasi.
Melansir dari Psychology Today, penyebab bullying di tempat kerja mungkin melibatkan faktor individu dan organisasi, seperti kepemimpinan yang toxic, narsisme, rasa insecure, kurangnya kontrol emosional, desain pekerjaan yang bermasalah (misalnya, konflik peran), dan masalah yang berkaitan dengan budaya dan politik organisasi .
Bullying di tempat kerja memiliki banyak bentuk.
Kadang-kadang terdiri dari taktik manipulasi dan pelecehan tidak langsung, seperti bergosip, penolakan sosial, dan pengucilan sosial (misalnya, tidak diundang ke acara kerja).
Di lain waktu itu diungkapkan melalui perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti menahan informasi, menetapkan tugas yang tidak berarti atau tidak masuk akal, menetapkan tenggat waktu yang tidak mungkin, mencegah akses ke peluang kerja, atau secara random mengubah aturan.
Baca juga: Panduan Jaga Kesehatan Mental Selama Pandemi dari Kemenkes RI
Lebih jarang, bullying di tempat kerja melibatkan taktik yang lebih langsung, seperti intimidasi secara fisik, seperti membuat ancaman, melempar barang, atau penyerangan fisik.
Bullying di tempat kerja berdampak negatif tidak hanya pada korban tetapi juga mereka yang menyaksikan.
Misalnya, menyaksikan bullying telah dikaitkan dengan berkembangnya depresi.
Bullying dapat memiliki efek yang signifikan dan serius pada kesehatan fisik dan mental.
Meskipun meninggalkan pekerjaan atau berganti departemen dapat mengakhiri intimidasi, hal ini tidak selalu menyelesaikan masalah.
Meskipun seseorang melepaskan diri dari lingkungan bullying, dampak bullying dapat bertahan lama dan memengaruhi kesehatan fisik dan mental
Efek kesehatan fisik
Jika mengalami bullying, biasanya seseorang akan mengalami efek kesehatan fisik berikut:
Baca juga: Bukan Cuma Berat, Rindu Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Mental
Efek kesehatan mental
Selain kesehatan fisik, bullying juga dapat berimbas pada kesehatan mental, berikut beberapa di antaranya:
Saat mengalami bullying, biasanya seseorang akan merasa tidak berdaya dan tidak mampu melakukan apa pun untuk menghentikannya.
Jika mencoba melawan si penindas, ia mungkin diancam atau diberi tahu bahwa tidak ada yang akan mempercayainya.
Namun, ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan.
Baca juga: Dampak Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental
Jika Anda korbannya, Anda perlu memahami bahwa bullying bukanlah salah Anda.
Bullying lebih tentang kekuasaan dan kontrol, bukan kemampuan kerja Anda.
Selain itu, mulailah mengambil tindakan berikut jika Anda mengalami bullying di tempat kerja.