Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Berat, Rindu Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Mental

Kompas.com - 28/07/2021, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - JIka kata Dilan rindu itu berat, periset berhasil membuktikan bahwa kerinduan juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.

Laporan Scientific American menyebutkan bahwa jauh dari orang tersayang bisa memicu peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah seperti gangguan tidur.

Laporan tersebut juga didukung oleh riset yang dilakukan ahli saraf Pusat Penelitian Primata Nasional Yerkes. Penelitian tersebut melibatkan tikus yang sengaja dipisahkan dari pasangannya.

Setelah beberapa lama, tikus jantan yang terpisah dari betinanya mengalami perubahan fisiologi dan menunjukan perilaku depresi.

Tikus tersebut menunjukan adanya peningkatan kadar kortikosteron, yaitu hormon yang serupa dengan hormon stres kortisol pada manusia.

Baca juga: Kopi Bantu Ringankan Gejala Depresi, Kok Bisa?

Mengapa hal itu terjadi?

Menurut dugaan peneliti, jauh dari orang tersayang membuat tubuh mengalami respon fisik yang setara dengan gejala penarikan obat.

Ketika hewan monogami melakukan kawin dan hidup bersama dengan pasangan, kada oksitosin dan vasoperin yang mendorong keterikatan emosional meningkat.

Hal tersebut bisa mengaktifkan area otak yang terkait dengan penghargaan.

Karena itu, tikus-tikus tersebut bisa mengalamireaksi fisik yang serupa dengan gejala penarikan saat berada jauh dari orang tersayang.

Hal serupa juga terjadi pada manusia. Riset yang dilakukan psikologdari University of Utah, Lisa Diamond juga berhasil membuktkan adanya reaksi fisik dalam diri manusia saat berada jauh dari pasangan.

Riset dilakukan dengan memisahkan pasangan yang terlibat dalam penelitian selama empat hingga tujuh hari.

Reaksi fisik tersebut membuat manusia susah mengontrol emosi dan mengalami gangguan tidur.

Mereka juga menunjukan adanya peningkatan kadar stres dan kortisol, kecemasan, serta ketidaknyamanan fisik selama berada jauh dari pasangan.

Kesehatan mental selama pandemi

Pandemi Covid-19 ini banyak orang harus terpisah atau berada jauh dengan keluarga dan orang tersayang.

Karena itu, masalah kesehatan mental pun semakin meningkat selama pandemi ini. Peristiwa terbaru juga sempat terjadi dalam ajang Olimpiade Tokyo.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau