Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perceraian terhadap Anak Berdasarkan Usianya

Kompas.com - 03/09/2021, 17:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Sumber Health Line,

Namun, begitu rutinitas terbentuk, si kecil dapat mulai merasa memegang kendali lagi.

Usia sekolah dasar (6-12)

Ini bisa dibilang usia terberat bagi anak-anak untuk menghadapi perpisahan atau perceraian orang tuanya.

Hal ini karena mereka cukup paham untuk mengingat saat-saat indah (atau perasaan baik) sejak Anda menjadi keluarga yang bersatu.

Mereka juga cukup paham untuk memahami perasaan yang lebih kompleks seputar konflik dan kesalahan, meskipun tidak sepenuhnya.

Mereka biasanya akan bertanya-tanya tentang peran mereka dalam perceraian dan cenderung menyalahkan diri mereka.

Perasaan ini dapat menyebabkan depresi pada anak dan dapat memengaruhi kesejahteraan emosional di masa depan.

Baca juga: Dampak Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental

 

Anak mungkin menjadi menarik diri, tidak komunikatif, dan cemas.

Mereka mungkin juga marah pada salah satu dari orang tuanya.

Pada usia ini pun anak akan cenderung mulai memihak.

Remaja

Pada saat anak-anak remaja, mereka lebih mungkin untuk memahami perasaan mendasar yang mengarah pada perceraian atau perpisahan.

Jika kehidupan rumah tangga sedang kacau, mereka bahkan mungkin melihat perpisahan terakhir sebagai kelegaan dan melihatnya sebagai resolusi.

Mereka juga cenderung tidak merasa bersalah atas perceraian atau bahwa kebersamaan dengan cara apa pun adalah yang terbaik.

Remaja sering egois, tetapi tidak seperti anak-anak usia sekolah dasar, dunia mereka lebih sering berputar di sekitar kehidupan mereka di luar rumah.

Jadi mereka tidak mempertanyakan cinta orang tua mereka untuk mereka.

Mereka akan lebih mudah dalam melanjutkan hidup.

Mereka mungkin khawatir tentang bagaimana perceraian akan mempengaruhi situasi sosial mereka dan mungkin mengidealkan masa lalu.

Namun, mereka dapat mengenali perceraian sebagai potensi untuk membuat segalanya lebih baik.

Secara umum, penerimaan datang lebih mudah, tetapi ingatlah bahwa anak remaja masihlah seorang anak yang belum sepenuhnya matang dalam berpikir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau