KOMPAS.com - Asma dan eksim keduanya terkait dengan peradangan. Penelitian menunjukkan, jika Anda memiliki salah satu dari kondisi tersebut, Anda lebih mungkin mengalami kondisi lainnya.
Melansir dari Healthline, memang tidak semua penderita asma mengalami eksim.
Namun, ada hubungan yang kuat antara memiliki eksim dan memiliki asma.
Sayangnya, sampai saat ini tidak ada penjelasan khusus untuk asosiasi ini.
Meski demikian, paparan alergen dini dan gen dapat berkontribusi.
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Penderita Eksim
Eksim dan asma terkait dengan peradangan yang sering disebabkan oleh reaksi kuat terhadap alergen lingkungan.
Faktanya, setengah dari semua orang dengan eksim sedang hingga parah juga memiliki:
Satu studi menemukan bahwa bayi yang didiagnosis dengan eksim dalam 2 tahun pertama kehidupan tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan asma dan rinitis dalam 5 tahun ke depan dibandingkan mereka yang tidak memiliki eksim.
Penelitian lain juga mencapai kesimpulan serupa.
Eksim, atau dermatitis atopik, adalah kondisi peradangan kulit ketika sistem kekebalan tubuh Anda cenderung bereaksi berlebihan terhadap pemicu lingkungan.
Kondisi tersebut cenderung menurun dalam keluarga atau bersifat genetis.
Mewarisi mutasi gen filaggrin dari orang tua dapat menyebabkan penghalang kulit "bocor" sehingga mengurangi kemampuan kulit untuk memblokir alergen dan memungkinkan kelembaban untuk keluar.
Hal ini menyebabkan gejala eksim, seperti kulit kering dan teriritasi.
Alergen, seperti serbuk sari, bulu, dan tungau debu, mengandung enzim yang juga dapat merusak penghalang kulit.
Mengi, batuk, dan sesak dada yang terkait dengan asma sering disebabkan oleh respons imun yang kuat terhadap alergen lingkungan.
Peradangan menyebabkan saluran udara membengkak dan menyempit sehingga menyebabkan masalah pernapasan.
Penyebab pasti asma tidak diketahui dan bervariasi pada tiap orang.
Gen juga mungkin memainkan peran dalam reaksi kuat sistem kekebalan tubuh.
Lalu, apa peran alergi dalam eksim dan serangan asma?
Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap zat jinak tertentu yang dianggap berbahaya.
Baca juga: Cara Mengatasi Eksim dengan Lidah Buaya
Salah satu konsekuensi yang tidak diinginkan dari respons ini adalah peningkatan peradangan di tubuh Anda.
Sistem kekebalan Anda melepaskan antibodi serta bahan kimia yang disebut histamin untuk memerangi pemicu ini.
Histamin bertanggung jawab atas gejala alergi klasik seperti:
Alergi dapat menyebabkan beberapa jenis reaksi kekebalan pada beberapa orang.
Adalah umum untuk alergen inhalan untuk memicu asma alergi dan eksim.
Penelitian telah semakin menghubungkan eksim dari alergen inhalan dengan penurunan fungsi paru-paru. Contoh alergen inhalan meliputi: