KOMPAS.com - Penyakit jantung adalah salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai di masa pandemi Covid-19.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), Dr. dr. Isman Firdaus Sp.JP (K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FESC, FACC, FSCAI menyampaikan, paparan infeksi seperti Covid-19 bisa memperburuk penyakit jantung.
“Covid-19 dapat mencetuskan perburukan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner kambuh dan gagal jantung menahun,” jelas Isman, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Menurut laporan, rerata sebanyak 16,3 persen pasien yang dirawat di ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit mempunyai penyakit bawaan atau komorbid penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, tingkat kematian akibat serangan jantung juga meningkat sekitar 16 persen di masa pandemi Covid-19.
“Sebelum pandemi dilaporkan rerata laju kematian di RS akibat serangan jantung adalah delapan persen. Namun, di masa pandemi angkanya naik antara 22-23 persen,” kata dia.
Baca juga: 8 Penyakit Bawaan atau Komorbid Covid-19 yang Perlu Diwaspadai
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) membagikan rekomendasi untuk mencegah dan menanggulangi penyakit kardiovaksular bagi orang sehat maupun penderita penyakit jantung di masa pandemi Covid-19.
Berikut cara menjaga kesehatan jantung di masa pandemi Covid-19:
Baca juga: 5 Cara Mencegah Penyakit Jantung
Sekjen Pengurus Pusat Perki Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K) mengigatkan agar semua pihak bahu-membahu mencegah penyakit jantung.
“Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita,” kata Dafsah.
Penyakit jantung dan pembuluh darah hingga kini masih menjadi momok kesehatan karena termasuk penyakit penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Setidaknya 15 dari 1000 orang, atau sekitar 4,2 juta orang saat ini mengidap penyakit kardiovaskular. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.784.064 orang di antaranya menderita penyakit jantung.
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) melaporkan, sebanyak 14,4 persen penyebab kematian di Indonesia berasal dari penyakit jantung koroner.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Ciri-cirinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.