KOMPAS.com - Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf kompleks yang dapat mempengaruhi keberhasilan anak di sekolah, serta hubungan mereka.
Gejala ADHD bervariasi dan terkadang sulit dikenali.
Anak yang memiliki ADHD mungkin akan memiliki gejala yang berbeda-beda.
Jadi, untuk membuat diagnosis, dokter anak perlu mengevaluasi anak menggunakan beberapa kriteria.
ADHD umumnya didiagnosis pada anak-anak pada saat berusia 7 tahun.
Baca juga: 10 Cara Merawat Orangtua Agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga
Anak-anak yang lebih besar yang menunjukkan gejala mungkin menderita ADHD, tetapi mereka sering menunjukkan gejala yang agak rumit.
Berikut ini beberapa tanda ADHD pada anak yang mungkin muncul, seperti dilansir dari Healthline.
Tanda umum ADHD adalah ketidakmampuan untuk mengenali kebutuhan dan keinginan orang lain.
Ini dapat mengarah pada dua tanda berikutnya:
Perilaku yang berfokus pada diri sendiri dapat menyebabkan anak dengan ADHD mengganggu orang lain saat mereka sedang berbicara atau terlibat dalam percakapan atau permainan yang bukan bagian dari mereka.
Anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan menunggu giliran selama kegiatan kelas atau saat bermain game dengan anak-anak lain.
Seorang anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan mengendalikan emosinya.
Mereka mungkin memiliki ledakan kemarahan pada waktu yang tidak tepat.
Anak-anak yang lebih kecil mungkin mengalami temper tantrum.
Anak-anak dengan ADHD sering tidak bisa duduk diam.
Mereka mungkin mencoba untuk bangun dan berlari-lari, gelisah, atau menggeliat di kursi mereka ketika dipaksa untuk duduk.
Baca juga: Bahaya Buat Kesehatan Mental, Kenali 7 Tanda Toxic Parent
Kegelisahan dapat mempersulit anak-anak dengan ADHD untuk bermain dengan tenang atau terlibat dengan tenang dalam kegiatan rekreasi.
Seorang anak dengan ADHD mungkin menunjukkan minat pada banyak hal yang berbeda, tetapi mereka mungkin memiliki masalah dalam menyelesaikannya.
Misalnya, mereka mungkin memulai proyek, tugas, atau pekerjaan rumah, tetapi beralih ke hal berikutnya yang menarik minat mereka sebelum menyelesaikannya.
Seorang anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan memperhatikan - bahkan ketika seseorang berbicara langsung kepada mereka.
Mereka akan mengatakan bahwa mereka mendengar, tetapi mereka tidak akan dapat mengulangi apa yang baru saja Anda katakan.
Kurangnya fokus yang sama ini dapat menyebabkan seorang anak menghindari kegiatan yang membutuhkan upaya mental yang berkelanjutan, seperti memperhatikan di kelas atau mengerjakan pekerjaan rumah.
Anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan mengikuti instruksi yang memerlukan perencanaan atau pelaksanaan rencana.
Ini kemudian dapat menyebabkan kesalahan yang ceroboh, tetapi itu tidak menunjukkan kemalasan atau kurangnya kecerdasan.
Baca juga: Tak Hanya Ketahanan Fisik, Kesehatan Mental Atlet Juga Penting
Anak-anak dengan ADHD tidak selalu ribut dan berisik.
Tanda lain dari ADHD adalah menarik diri dari anak-anak lain.
Seorang anak dengan ADHD mungkin menatap ke luar angkasa, melamun, dan mengabaikan apa yang terjadi di sekitar mereka.
Seorang anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan melacak tugas dan kegiatan.
Hal ini dapat menyebabkan masalah di sekolah karena mereka dapat merasa sulit untuk memprioritaskan pekerjaan rumah, proyek sekolah, dan tugas lainnya.
Anak-anak dengan ADHD mungkin pelupa dalam kegiatan sehari-hari.
Mereka mungkin lupa mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah mereka.
Mereka mungkin juga sering kehilangan barang, seperti mainan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.