Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2021, 20:25 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah ibu hamil acapkali merasa was-was ketika memiliki kista ovarium atau indung telur selama mengandung buah hatinya.

Para calon ibu khawatir, pertumbuhan jaringan abnormal berupa kantung berisi cairan di indung telur ini bakal memengaruhi kehamilan.

Untuk memahami masalah kesehatan ini, simak penjelasan berikut.

Baca juga: 4 Penyebab Kista Vagina sesuai Jenisnya

Apakah kista bahaya pada ibu hamil?

Melansir Baby Centre, kista ovarium pada ibu hamil umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.

Kista selama kehamilan yang tidak berbahaya ditandai dengan kista tidak menimbulkan rasa nyeri dan bisa sembuh sendiri.

Apabila kista terpuntir dan menyebabkan masalah kesehatan torsi ovarium, dokter biasanya baru menyarankan operasi pengangkatan kista. Tapi, perlu diingat bahwa prosedur medis ini umumnya aman selama kehamilan.

Baca juga: Kenali Apa itu Kista, Jenis, sampai Penyebabnya

Apa penyebab kista saat hamil?

Kista ovarium paling umum selama kehamilan adalah kista korpus luteum. Jenis kista ini berkembang setelah ovulasi atau pada masa terlepasnya sel telur dari indung telur.

Biasanya, setelah sel telur lepas dari folikel (kantong kelenjar), folikel bakal menyusut. Jika, tidak menyusut, cairan bisa terkumpul di folikel dan membentuk kista korpus luteum.

Kista korpus luteum biasanya sembuh sendiri pada pertengahan trimester kedua.

Tetapi, terkadang kista tumbuh di indung telur dan membesar. Apabila menimbulkan gejala, kista ini baru perlu dioperasi.

Selain itu, ada juga kista lain yang bergejala saat ibu hamil tapi sebenarnya sudah ada sebelum kehamilan.

Namun, kebanyakan kista pada ibu hamil tidak menyebabkan masalah pada kehamilan.

Baca juga: 4 Perbedaan Kista dan Miom pada Wanita

Cara menghilangkan kista saat hamil

Dilansir dari What to Expect, kista ovarium pada ibu hamil biasanya tidak memerlukan perawatan medis khusus.

Dokter baru merekomendasikan tindakan medis apabila kista pecah atau menyebabkan torsi ovarium.

Umumnya, cairan kista ovarium yang pecah saat hamil akan meluruh dan sembuh dengan sendirinya.

Selama proses penyembuhan, dokter bakal mengobservasi sembari memberikan obat untuk mengurangi rasa nyeri dan menyarankan ibu hamil untuk banyak istirahat.

Jika ada risiko infeksi atau pendarahan, dokter baru menyarankan operasi kista dengan teknik laparoskopi yang minim sayatan.

Apabila ibu hamil memiliki kista korpus luteum yang dioperasi ketika usia kehamilan belum 10 minggu, dokter biasanya merekomendasikan suplemen progesteron untuk mendukung kehamilan.

Baca juga: Apakah Kista Bartholin Bisa Sembuh Sendiri?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau