Baik pseudogout maupun gout dapat muncul secara tiba-tiba, menyebabkan persendian terasa panas, kemerahan atau keunguan, atau bengkak yang menyakitkan untuk digerakkan.
Terkadang gejala ini dapat sembuh secara spontan.
Pseudogout biasanya berlangsung dari beberapa hari hingga dua minggu dan dapat disertai dengan demam.
Sekitar 5 persen penderita pseudogout ditemukan bisa mengalami gejala yang lebih mirip dengan rheumatoid arthritis, mentara sekitar 50 persen penderita mengembangkan gejala yang menyerupai osteoarthritis.
Hampir setengah dari semua serangan pseudogout terjadi di lutut, sedangkan penyakit asam urat paling sering menyerang jempol kaki
Pseudogout pada dasarnya dapat berkembang di sendi mana pun, termasuk pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan bahkan jempol kaki. Biasanya, hanya satu atau dua sendi yang terkena pada satu waktu.
Dalam beberapa kasus, pseudogout dapat terjadi juga bersamaan dengan gout. Ini terjadi ketika dua jenis kristal ditemukan pada sendi yang sama.
Baca juga: 8 Penyebab Asam Urat Selain Konsumsi Makanan Tinggi Purin
Dilansir dari Health Line, siapa pun dapat mengembangkan pseudogout, tetapi risikonya meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia.
Deposit kristal yang terkait dengan pseudogout memengaruhi sekitar 3 persen orang berusia 60-an.
Persentasenya meningkat menjadi sekitar 50 persen orang berusia 90-an.
Pseudogout sama-sama lazim di antara wanita dan pria.
Risiko mengembangkan pseudogout juga meningkat jika seseorang memiliki salah satu gangguan metabolisme berikut:
Baca juga: 15 Makanan Penyebab Asam Urat Selain Emping
Faktor risiko tambahan termasuk:
Karena pseudogout dapat mirip dengan jenis radang sendi lainnya, penting untuk dievaluasi oleh dokter reumatologi.
Reumatologi merupakan cabang ilmu penyakit dalam yang khusus mempelajari penyakit yang terkait sendi, otot, tulang, dan jaringan lunak.