Diagnosis dini dan akurat memberikan peluang terbaik untuk mencegah kerusakan sendi yang parah.
Baca juga: 4 Cara Mengobati Pseudogout, Radang Sendi Mirip Asam Urat yang Penting Dikenali
Tes diagnostik yang paling akurat untuk menentukan pseudogout adalah pemeriksaan cairan sendi.
Dalam melakukan pemeriksaan ini, cairan sendi bisa diambil dari sendi yang terkena dan diperiksa.
Berdasarkan pengamatan kristal ini, diagnosis dapat dikonfirmasi.
Hasil pemeriksaan X-ray juga bisa mendukung diagnosis ketika chondrocalcinosis (kalsifikasi tulang rawan) terdeteksi.
Jika diperlukan, lebih banyak tes laboratorium dapat dilakukan untuk menyingkirkan jenis radang sendi lainnya.
Baca juga: 7 Komplikasi Asam Urat yang Harus Diwaspadai
Melansir Medical News Today, tidak ada obat untuk pseudogout, tetapi obat-obatan dapat mengobati gejalanya.
Antiinflamasi nonsteroid (NSAID) biasanya diresepkan untuk mengontrol rasa sakit dan peradangan selama serangan pseudogout.
Untuk tujuan mencegah serangan lebih lanjut, dosis rendah Colcrys (colchicine) dan NSAID biasanya diresepkan, bersama dengan rekomendasi untuk hidrasi yang tepat.
Suntikan kortison ke dalam sendi yang terkena mungkin merupakan pilihan lain untuk mengendalikan rasa sakit dan peradangan, terutama bagi orang-orang yang tidak dapat menggunakan obat lain.
Pembedahan atau operasi juga bisa menjadi pilihan pengobatan pseudogout jika sendi telah rusak parah.
Sementara penyakit asam urat sering diperburuk dengan mengonsumsi daging, makanan laut, dan alkohol, diet tidak memengaruhi timbulnya atau perkembangan pseudogout atau gejalanya.
Meskipun kristal yang terkait dengan pseudogout sebagian adalah kalsium, tapi mengonsumsi makanan tinggi kalsium tidak akan memicu perkembangan radang sendi ini.
Jika tidak diobati, kristal pseudogout di ligamen dan tulang rawan dapat menyebabkan cedera sendi dan hilangnya gerakan dan fungsi normal pada sendi yang terkena.
Baca juga: 6 Jenis Radang Sendi yang Bisa Jadi Penyebab Lutut Sakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.