KOMPAS.com – Ascites atau asites adalah penumpukan cairan di perut.
Penumpukan cairan ini tepatnya terjadi di antara dua lapisan membran yang bersama-sama membentuk peritoneum, yakni kantung halus berisi organ-organ tubuh.
Pada kondisi normal, hanya ada sedikit cairan di rongga peritoneum.
Baca juga: 5 Penyebab Sirosis Hati yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari Cleveland Clinic, asites biasanya terjadi ketika organ hati atau lever berhenti bekerja dengan baik.
Penumpukan cairan ini jarang terjadi pada orang sehat.
Asites paling sering terjadi pada orang yang mengalami sirosis hati (jaringan parut pada lever).
Sekitar setengah dari orang dengan sirosis dekompensasi (hati sudah mengalami kerusakan parah secara luas dan tidak dapat berfungsi dengan baik) dilaporkan akan mengembangkan asites.
Sirosis hati menyumbang sekitar 80 persen dari kasus asites.
Ketika lever tidak berfungsi dengan semestinya, cairan dapat mengisi ruang antara lapisan perut dan organ.
Dokter dapat mendiagnosis asites ketika menemukan lebih dari 25 ml cairan menumpuk di dalam perut.
Selain penyakit lever, beberapa kondisi berikut juga bisa jadi penyebab asites:
Oleh sebab itu, asites termasuk kondisi yang patut diwaspadai.
Baca juga: 5 Penyebab Sirosis Hati yang Perlu Diwaspadai
Ada beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala asites.
Melansir Health Line, orang dengan asites mungkin akan memiliki sejumlah gejala berikut:
Baca juga: 11 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah yang Bisa Terjadi
Demam dan nyeri tekan di perut biasanya terjadi ketika asites diikuti dengan peritonitis bakteri.
Peritonitis bakteri adalah peradangan pada peritoneum yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Tergantung pada penyebabnya, asites juga bisa dibersamai dengan gejala lain.
Di mana, seseorang dengan asites dapat menunjukkan gejala spesifik untuk kanker, gagal ginjal, dan gagal jantung yang menjadi penyebab kondisi tersebut.
Yang jelas, siapa saja yang mencurigai memiliki gejala asites sebaiknya jangan ragu untuk dapat menemui dokter.
Dilansir dari Medical News Today, mendiagnosis asites membutuhkan beberapa langkah.
Dokter pertama-tama biasanya akan memeriksa pembengkakan di perut pasien dan melakukan pemeriksaan perut secara menyeluruh.
Dokter mungkin akan menggunakan tes pencitraan atau metode pengujian lain untuk mencari cairan.
Tes yang mungkin pasien terima meliputi:
Baca juga: 16 Cara Mengatasi Sakit Perut Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.