KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami sakit perut dan mual yang tak kunjung sembuh? Jika iya, kondisi tersebut bisa jadi gejala tukak lambung.
Tukak lambung adalah luka terbuka atau bisul yang terbentuk di lapisan bagian dalam perut atau bagian atas usus kecil.
Tukak lambung yang terjadi di perut disebut ulkus lambung, sedangkan tukak lambung yang terjadi di usus kecil disebut ulkus duodenum.
Baca juga: 6 Gejala Asam Lambung Naik, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut
Masalah kesehatan ini apabila tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan penderita kehilangan banyak darah, terbentuk jaringan parut di perut, sampai melubangi lambung atau usus.
Sebelum mengulas gejala tukak lambung yang membahayakan kesehatan, kenali dulu beberapa penyebabnya.
Melansir Mount Sinai, perut kita dipenuhi cairan asam lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke tubuh.
Asam tersebut cukup “keras”, sehingga tak jarang meninggalkan rasa panas seperti terbakar ketika melintasi bagian tubuh.
Perut dalam kondisi normal tidak merasakannya karena bagian dalam perut dan usus dilengkapi pelapis pelindung khusus. Tapi, lapisan tersebut ada kalanya rusak.
Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab tukak lambung utamanya berasal dari infeksi bakteri Helicobacter pylori (H pylori).
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik
Selain itu, ada faktor risiko yang menyebabkan penyakit ini, antara lain:
Baca juga: 4 Jenis Obat Asam Lambung
Terbentuknya luka kecil atau bisul di bagian dalam perut atau usus kecil acapkali tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, apabila lukanya sudah cukup besar, terkadang penderita bisa mengalami pendarahan parah.
Beberapa gejala tukak lambung yang jamak dirasakan penderitanya, yakni:
Baca juga: 3 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik
Jika ada gejala tukak lambung di atas, segera periksakan diri ke dokter. Untuk mendeteksi penyakit ini, penderita biasanya direkomendasikan tes endoskopi, tes darah, sampai tes feses.
Jika ada indikasi penyakit ini, dokter biasanya meresepkan obat tukak lambung untuk menyembuhkan sekaligus mencegah penyakit kambuh.
Pengobatan biasanya dilakukan selama tujuh sampai 14 hari. Selain itu, imbangi pengobatan dengan gaya hidup sehat, jangan merokok, dan setop minum minuman beralkohol.
Baca juga: 8 Makanan Camilan untuk Penderita Asam Lambung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.