Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2021, 05:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Saat anak mengalami demam, orangtua pasti merasa khawatir.

Menurut dokter anak Tracy Lim, demam sebenarnya hal yang umum terjadi pada anak.

Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ketika ini terjadi.

Langkah pertama yang perlu dilakukan orangtua saat anak demam adalah mengukur suhu tubuh anak menggunakan berbagai termometer yang tersedia, dari termometer oral standar atau termometer digital.

"Untuk bayi dan balita, termometer paling akurat adalah termometer rektal. Untuk anak yang lebih besar, termometer oral bisa memberi hasil paling akurat,” ucap Lym.

Baca juga: Parasomnia

Demam pada anak

Anak bisa dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat celcius.

Suhu tubuh normal manusia adalah 37 derajat celcius.

Sebenarnya, suhu tubuh setiap orang bervariasi sepanjang hari dan dapat berbeda berdasarkan usia, tingkat aktivitas, dan faktor lainnya.

Misalnya, suhu tubuh bayi yang baru lahir biasanya berkisar 37,5 derajat celcius.

Orangtua tak perlu khawatir jika suhu tubuh anak berubah-ubah. Berikut ciri-ciri demam pada anak yang tidak berbahaya:

  • Demam yang berlangsung kurang dari lima hari. Jika perilaku anak Anda relatif normal, Anda tidak perlu khawatir jika mereka terus bermain dan makan dan minumnya normal. (Meskipun, mereka mungkin tampak lebih lelah dari biasanya).
  • Suhu tubuh berkisar 39 derajat celcius pada anak berusia tig bulan hingga tiga tahun, atau 39,4 derajat celcius jika anak Anda berusia lebih dari tiga tahun.
  • Jika bayi atau anak Anda baru saja diimunisasi, ini hal yang normal jika anak mengalami demam kurang dari 48 jam.

Demam berbahaya

Orangtua harus segera membawa anak ke dokter saat demam disertai gejala berikut:

  • Bayi yang berusia kurang dari 3 bulan mengalami demam
  • Demam merupakan satu-satunya respons bayi Anda terhadap penyakit serius. Apalagi pada bayi baru lahir, suhu rendah juga bisa menjadi pertanda penyakit serius.
  • Demam anak berlangsung lebih dari lima hari, anak Anda perlu pemeriksaan dokter untuk mendeteksi penyebab yang mendasarinya.
  • Demam anak Anda tidak turun dengan obat penurun demam.
  • Anak menjadi pasif, terlihat lelah atau tidak cukup minum.

"Bayi yang tidak mengompol setidaknya empat popok per hari dan anak yang lebih besar yang tidak buang air kecil setiap delapan hingga 12 jam dapat mengalami dehidrasi yang berbahaya," kata Lim.

Baca juga: Cedera Kepala Berat

Bisakah demam memicu kejang?

Kejang adalah efek samping demam yang sangat menakutkan pada beberapa anak.

Tidak semua kejang menyebabkan gerakan menyentak di tubuh. Beberapa anak yang mengalami kejang terlihat seperti "pingsan". Jika anak mengalami kejang, berikut hal yang harus dilakukan orangtua:

  1. Posisikan tubuh anak menyamping
  2. Jangam memasukkan apapun ke dalam mulut anak Anda.
  3. Hubungi unit gawat darurat jika kejang berlangsung lebih dari lima menit.
  4. Jika kejang berlangsung kurang dari lima menit, hubungi dokter Anda atau cari bantuan medis segera.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau