KOMPAS.com - Pemeriksaan protein urine adalah cara untuk mendeteksi ada tidaknya protein di dalam urine.
Melansir Kidney Fund, dalam kondisi normal, protein biasanya berada di dalam darah. Jenis protein utama yang ada di dalam darah disebut albumin.
Protein adalah zat yang berguna untuk membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi, serta mengontrol jumlah cairan di dalam darah.
Baca juga: 21 Penyebab Protein Urine Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Ketika ginjal bermasalah, protein yang semestinya di dalam darah dapat bocor dan masuk ke dalam urine.
Akibatnya, kadar protein urine seseorang tinggi atau melonjak. Kondisi ini bisa dideteksi lewat pemeriksaan protein urine.
Melansir Cleveland Clinic, pemeriksaan protein urine umumnya digunakan untuk melihat kondisi kesehatan ginjal.
Jika kondisi ginjal terganggu, filter atau penyaringan organ ini tidak bisa bekerja optimal. Akibatnya, protein dari darah merembes ke urine.
Munculnya albumin atau protein di urine dalam jumlah kecil disebut mikro-albuminuria.
Penyebab protein urine sedikit meningkat ini bisa berasal dari olahraga berat.
Saat penyakit ginjal bertambah parah, jumlah albumin atau protein di urine juga bisa melonjak. Kondisi ini dikenal dengan makro-albuminuria atau proteinuria.
Baca juga: 3 Penyebab Protein Urine pada Ibu Hamil Tinggi dan Perlu Diwaspadai
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.