KOMPAS.com - Jet lag menyebabkan kelelahan dan masalah tidur setelah seseorang melakukan perjalanan cepat melintasi zona waktu.
Gejala serupa dapat terjadi jika seseorang memiliki gangguan tidur atau shift kerja mengganggu tidur mereka.
Jet lag adalah gangguan tidur ritme sirkadian, artinya melibatkan gangguan pada jam tubuh dan tidur seseorang.
Kondisi ihni dapat menyebabkan kelelahan dan mempengaruhi tidur, pola makan, kinerja, konsentrasi, dan motivasi.
Selain itu, juga bisa memengaruhi pencernaan dan menyebabkan seseorang merasa tidak enak badan.
Baca juga: Posisi Tidur saat Sakit Kepala Kambuh
Melansir dari Medical News Today, jet lag bisa terjadi ketika pola tidur-bangun seseorang menjadi terganggu.
Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa mengantuk, lelah, mudah tersinggung, lesu, dan sedikit bingung.
The American Academy of Sleep Medicine mendefinisikan jet lag sebagai sindrom yang melibatkan kantuk di siang hari yang berlebihan atau ketidakmampuan untuk tidur setelah bepergian melalui dua atau lebih zona waktu.
Tubuh dapat menyesuaikan secara alami untuk 1 hingga 1,5 perubahan dalam zona waktu per hari, tetapi gejala dapat muncul jika seseorang melintasi dua atau lebih zona waktu dalam satu hari.
Semakin banyak zona waktu yang dilalui seseorang dalam waktu singkat, semakin tinggi kemungkinan gejala jet lag menjadi parah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.