KOMPAS.com - Mata juling disebut sebagai strabismus. Ini adalah kondisi di mana kedua mata tidak sejajar, memiliki pandangan ke arah yang berbeda.
Strabismus dapat dikategorikan berdasarkan arah mata yang berputar atau tidak sejajar:
Mengutip Cleveland Clinic, gejala mata juling dapat terjadi sejak usia dini sekitar usia 3 tahun.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Mata Bengkak Setelah Bangun Tidur
Mengutip Healthline, tanda-tanda mata juling mungkin seseorang memiliki:
Gejalanya mungkin konstan atau muncul hanya ketika seseorang lelah atau tidak enak badan.
Mengutip Cleveland Clinic, mata juling biasanya muncul pada bayi atau anak kecil, dan paling sering pada saat anak berusia 3 tahun.
Namun mengutip Kids Health, sebagian besar anak-anak yang mengidap mata juling tidak mengeluhkan masalah mata atau melihat perubahan dalam penglihatan mereka.
Anak-anak kecil yang belum bisa berbicara mungkin hanya terlihat banyak menyipitkan mata dan menoleh atau memiringkan kepala mereka sebagai upaya untuk dapat melihat suatu objek lebih jelas.
Biasanya, anggota keluarga, guru, atau penyedia layanan kesehatan yang menyadari bahwa mata seorang anak tidak searah.
Beberapa anak yang lebih besar mungkin mengeluhkan penglihatan ganda (melihat dua objek ketika hanya ada satu yang terlihat) atau mengalami kesulitan melihat sesuatu secara umum.
Masalah-masalah ini juga dapat mempengaruhi keterampilan membaca dan pembelajaran anak.
Namun terdapat kondisi yang disebut pseudostrabismus (strabismus palsu), yang dapat membuat bayi terlihat seperti memiliki mata juling, padahal sebenarnya matanya mengarah ke arah yang sama.
Pseudostrabismus dapat disebabkan oleh kulit ekstra yang menutupi sudut dalam mata dan/atau batang hidung yang datar.
Saat wajah bayi tumbuh dan berkembang, mata tidak lagi terlihat juling.
Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi dan mendapatkan pengobatan untuk mata juling.
Baca juga: Mengenal Penyebab Mata Kuning yang Tidak Boleh Disepelekan