KOMPAS.com - Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Gagal jantung stadium akhir adalah bentuk paling parah dari gagal jantung.
Seseorang dengan gagal jantung mengalami kelemahan jantung dari waktu ke waktu.
Pilihan manajemen dan pengobatan dapat membantu seseorang hidup dengan gejala yang disebabkan oleh kondisi ini, tetapi gagal jantung bersifat kronis, dan tidak ada obatnya.
Pada gagal jantung stadium akhir, tubuh tidak dapat lagi mengompensasi kekurangan darah yang dipompa jantung.
Baca juga: Perbedaan Gejala Serangan Jantung pada Wanita dan Pria
Seseorang mungkin merasa sulit untuk bernapas bahkan ketika mereka sedang beristirahat.
Ada beberapa gejala dan tanda ketika seseorang mengalami gagal jantung stadium akhir.
Melanasir dari Medical News Today, orang dengan gagal jantung stadium akhir cenderung mengalami gejala sepanjang waktu, bahkan saat istirahat.
Seseorang dengan gagal jantung stadium akhir mungkin mengalami gejala penyakit kardiovaskular, yang meliputi:
Gagal jantung stadium akhir juga dapat menyebabkan seseorang memengaruhi kondisi ginjal atau hati.
Seseorang mungkin juga memerlukan rawat inap secara teratur dan mungkin tidak dapat merespons secara baik terhadap pengobatan.
Kondisi ini pun dapat memburuk saat gagal jantung berlanjut.
Baca juga: 13 Penyebab Gangguan Irama Jantung Tidak Teratur
Gagal jantung bisa menjadi kronis dan berkembang seiring waktu karena kondisi medis yang membuat jantung bekerja lebih keras dari biasanya.
Selain itu, kemungkinan ada kondisi tertentu yang menyebabkan kerusakan mendadak pada jantung, seperti infeksi, pembekuan darah di paru-paru, atau serangan jantung.
Seiring waktu, penyakit jantung ringan dapat berkembang ke titik ketika obat-obatan dan pilihan pengobatan lain, selain dari transplantasi jantung, tidak lagi memberikan efek.