Sebuah ulasan tahun 2019 melihat bahwa mengonsumsi jahe dapat membantu:
Menurut penelitian laboratorium yang diterbitkan pada tahun 2011, jahe lebih efektif melawan bakteri yang menyebabkan faringitis streptokokus, atau radang tenggorokan, daripada beberapa antibiotik.
Kemudian, studi laboratorium tahun 2013 lebih lanjut mendukung sifat antivirus jahe.
Mereka menemukan bahwa jahe segar, tetapi tidak dikeringkan, efektif melawan virus pernapasan manusia.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa jahe mungkin lebih efektif melawan mikroorganisme bila dikombinasikan dengan madu.
Orang dapat menambahkan jahe segar dan madu ke dalam air panas untuk membuat teh jahe yang menenangkan.
Baca juga: 4 Teh Herbal yang Bisa Mengatasi Sembelit
Resistensi insulin merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD).
Jahe dapat mempengaruhi glukosa darah, kolesterol, dan peradangan.
Satu studi tahun 2016 terhadap 44 orang dengan NAFLD menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram suplemen jahe selama 12 minggu menunjukkan beberapa efek menguntungkan, termasuk menurunkan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin.
Namun, penulis mencatat bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai dampak jangka panjang.
Dalam sebuah studi tahun 2020, peneliti memberikan 1.500 miligram jahe dalam kapsul kepada 46 orang dengan NAFLD.
Setelah 12 minggu, mereka melihat peningkatan kolesterol, glukosa darah, dan peradangan, tetapi penanda penyakit lainnya tetap sama.
Para penulis menyimpulkan bahwa jahe mungkin menjadi pilihan terapi pelengkap untuk mengurangi resistensi insulin, enzim hati, dan peradangan pada orang dengan NAFLD.
Sifat anti-inflamasi jahe juga bisa bermanfaat untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Sebuah ulasan tahun 2018 menunjukkan bahwa jahe mengurangi peradangan, nyeri, dan kecacatan pada osteoarthritis lutut.
Studi ini juga menunjukkan bahwa jahe mungkin terbukti bermanfaat pada mereka yang memiliki respons yang tidak memadai terhadap obat antiinflamasi nonsteroid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.