Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2021, 20:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comFaringitis adalah peradangan pada selaput lendir yang melapisi bagian belakang tenggorokan, atau faring.

Peradangan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kekeringan, dan kesulitan menelan.

Faringitis adalah istilah medis untuk sakit tenggorokan.

Penyebab faringitis termasuk infeksi virus, seperti pilek, dan infeksi bakteri, seperti Streptococcus grup A.

Baca juga: Bagaimana Asam Lambung Bisa Merusak Kerongkongan dan Tenggorokan?

Faringitis adalah kondisi umum dan jarang menjadi perhatian.

Faringitis yang disebabkan oleh virus sering hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu atau lebih.

Penyebab faringitis

Infeksi virus adalah penyebab paling umum dari faringitis.

Beberapa virus umum yang dapat menyebabkan faringitis meliputi:

  • rhinovirus, coronavirus, atau parainfluenza, yang merupakan penyebab flu biasa
  • adenovirus, yang dapat menyebabkan konjungtivitis, juga dikenal sebagai mata merah, dan flu biasa
  • influenza, atau flu
  • virus Epstein-Barr, yang menyebabkan mononukleosis

Mononucleosis, atau mono, adalah infeksi virus menular yang menyebabkan berbagai gejala mirip flu.

Virus ini dapat menyebar melalui air liur sehingga seseorang dapat tertular dengan berbagi peralatan makan, terpapar batuk dan bersin, atau dengan berciuman.

Selain itu, dikenal sebagai penyakit berciuman, mononukleosis kebanyakan menyerang remaja, tetapi juga menyerang anak-anak.

Meskipun kurang umum, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan faringitis.

Baca juga: 11 Penyebab Tenggorokan Terasa Panas yang Bisa Terjadi

Bakteri Streptococcus Grup A bertanggung jawab atas faringitis pada anak-anak di sekitar 20–40 persen dari waktu.

Orang biasa menyebut faringitis yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus grup A sebagai radang tenggorokan.

Infeksi bakteri lain yang dapat menyebabkan faringitis meliputi:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau