KOMPAS.com - Ketika bangun pagi, kelopak mata yang bengkak mungkin bukan sesuatu yang mengkhawatirkan.
Namun, ketika kondisi ini sering terjadi, mungkin seseorang akan merasa cemas.
Padahal, seperti dilansir dari Very Well Health, pada umumnya kelopak mata yang bengkak tidak disebabkan oleh kondisi yang serius.
Meski demikian, seseorang harus berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sebab, ada beberapa penyebab kelopak mata bengkak, berikut ini beberapa di antaranya.
Baca juga: Mata Sering Berair? Kenali Penyebabnya
Penyebab paling umum dari pembengkakan kelopak mata adalah alergi mata.
Alergi mata dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang nyata dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Hal ini disebabkan gejala yang muncul cenderung mengganggu, termasuk iritasi kelopak mata dan pembengkakan.
Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat seperti debu atau serbuk sari.
Sel-sel di mata melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya untuk mencoba dan melindungi mata.
Hal ini menyebabkan pembuluh darah di dalam mata membengkak, dan mata menjadi gatal, merah, dan berair.
Bintitan disebabkan oleh peradangan dan infeksi.
Bintitan terjadi ketika bakteri masuk ke kelenjar penghasil minyak di kelopak mata.
Kondisi ini biasanya memiliki gejala berupa gatal dan perih.
Bintitan biasanya terlihat seperti benjolan kemerahan di kelopak mata.
Saat bintit pertama kali muncul, mata mungkin terasa sensitif terhadap cahaya dan mungkin sedikit memar.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Mata Kedutan
Mata merah atau konjungtivitis peradangan pada konjungtiva.
Konjungtiva adalah selaput bening yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan menutupi bagian putih mata.
Mata merah biasanya disebabkan oleh alergi, bakteri, atau virus.
Orang dengan mata merah mungkin bangun pagi dengan mata menempel bersama dengan lendir.
Kelopak mata mungkin juga bengkak.
Selain itu, mata mungkin merah, gatal, dan teriritasi.
Selulitis adalah penyebab pembengkakan kelopak mata yang lebih serius.
Kondisi ini merupakan infeksi bakteri pada lapisan bawah kulit.
Ada dua jenis utama selulitis, yakni selulitis preseptal dan selulitis orbital.
Selulitis preseptal adalah infeksi kelopak mata dan/atau kulit di sekitarnya.
Orang sering mengalami mata merah disertai rasa sakit karena bengkak.
Dalam kebanyakan kasus, itu hanya akan mempengaruhi satu mata.
Sementara itu, selulitis orbita terkait dengan infeksi sinus.
Infeksi menyebar ke area sekitar tulang yang membentuk rongga mata.
Orang dengan selulitis orbital mungkin memiliki mata yang menonjol dan nyeri saat menggerakkan mata mereka ke depan dan ke belakang.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Mata yang Perlu Diwaspadai
Orang dengan oftalmopati graves atau masalah tiroid lainnya sering menderita pembengkakan kelopak mata.
Penyakit ini dapat menyebabkan kelopak mata menonjol.
Terkadang penyakit ini dapat membatasi gerakan mata atau menyebabkan penglihatan ganda.
Semua jenis hipotiroidisme, atau kadar hormon tiroid yang rendah, dapat menyebabkan oftalmopati graves terjadi.
Tidak jarang herpes menjadi penyakit mata.
Virus herpes dapat menginfeksi kornea sehingga menyebabkan peradangan.
Virus ini menyebabkan seolah ada kubah bening yang menutupi bagian depan mata.
Herpes mata, juga disebut herpes okular, dapat menyebabkan luka yang menyakitkan pada kelopak mata atau permukaan mata itu sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.