Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skleroderma, Penyakit Akibat Kelebihan Kolagen

Kompas.com - 11/01/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WebMD, NHS

Bagaimana kulit terpengaruh tergantung pada jenis skleroderma lokal. Ada 2 jenis skleroderma lokal, yaitu:

Morphea

  • Bercak oval yang berubah warna pada kulit.
  • Muncul di mana saja di tubuh.
  • Biasanya gatal.
  • Bercak mungkin tidak berbulu dan berkilau.
  • Dapat membaik setelah beberapa tahun dan pengobatan mungkin tidak diperlukan.

Linier

  • Kulit menebal terjadi pada garis-garis di sepanjang wajah, kulit kepala, kaki atau lengan.
  • Kadang-kadang mempengaruhi tulang dan otot di bawahnya.
  • Dapat membaik setelah beberapa tahun, meskipun dapat menyebabkan masalah pertumbuhan permanen, seperti anggota badan yang memendek.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kolagen dalam Tubuh

Skleroderma sistemik

Mengutip NHS, skleroderma jenis ini juga disebut skleroderma umum yang dapat mempengaruhi banyak bagian atau sistem tubuh.

Jenis ini kebanyakan menyerang wanita dan biasanya berkembang antara usia 30-50 tahun. Anak-anak jarang terkena.

Ada 2 jenis skleroderma sistemik:

Limited cutaneous systemic sclerosis

Bentuk yang lebih ringan yang hanya mempengaruhi kulit di tangan, lengan bawah, kaki, tungkai bawah, dan wajah, meskipun pada akhirnya dapat mempengaruhi paru-paru dan sistem pencernaan juga.

Sering dimulai sebagai Raynaud (masalah sirkulasi di mana jari tangan dan kaki memutih karena kedinginan)

Gejala khas lainnya termasuk:

  1. Penebalan kulit di atas tangan, kaki dan wajah.
  2. Bintik-bintik merah pada kulit.
  3. Benjolan keras di bawah kulit.
  4. Panas di dada.
  5. Masalah menelan (disfagia).

Cenderung menjadi lebih buruk secara bertahap dari waktu ke waktu, tapi seringkali dapat dikontrol dengan pengobatan.

Diffuse systemic sclerosis

  1. Lebih cenderung mempengaruhi organ dalam.
  2. Perubahan kulit dapat mempengaruhi seluruh tubuh.
  3. Gejala lain dapat mencakup penurunan berat badan, kelelahan, serta nyeri dan kekakuan sendi.
  4. Gejala datang tiba-tiba dan memburuk dengan cepat selama beberapa tahun pertama, tetapi kemudian kondisinya normal dan kulit dapat membaik secara bertahap.

Dalam beberapa kasus skleroderma sistemik, mempengaruhi organ, seperti jantung, paru-paru, atau ginjal.

Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah yang berpotensi serius, seperti:

  1. Sesak napas.
  2. Tekanan darah tinggi.
  3. Hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di paru-paru).

Baca juga: Minuman Kolagen untuk Kesehatan Kulit, Perlu atau Tidak?

Penyebab skleroderma

Mengutip NHS, skleroderma terjadi karena bagian dari sistem kekebalan menjadi terlalu aktif dan di luar kendali.

Hal ini menyebabkan sel-sel di jaringan ikat memproduksi terlalu banyak kolagen, menyebabkan jaringan parut dan penebalan (fibrosis) jaringan.

Belum jelas mengapa hal itu terjadi. Gen tertentu dianggap mempengaruhi, dan memiliki anggota keluarga dekat dengan kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko.

Faktor risiko skleroderma

Mengutip WebMD, siapa pun bisa terkena skleroderma.

Kebanyakan terjadi pada wanita dan orang yang berusia 35-55 tahun. Hal lain yang dapat menjadi faktor risiko skleroderma, seperti:

  1. Perubahan tertentu dalam gen.
  2. Sebuah riwayat keluarga penyakit autoimun.
  3. Pemicu di lingkungan sekitar, seperti virus, obat-obatan, atau bahan kimia.

Baca juga: Mengenal Kolagen dan Manfaatnya untuk Tubuh

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau