Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2022, 09:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comKram tangan dapat terjadi karena berbagai alasan dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

Sering kali, kram tangan disebabkan oleh kejang otot, yang digambarkan sebagai kontraksi otot yang tidak terkendali atau tidak disengaja.

Melansir dari Medical News Today, kejang atau kontraksi ini dalam beberapa kasus bisa menyiksa bagi sebagian orang.

Dalam keadaan biasa, kontraksi otot adalah hasil dari proses normal di dalam tubuh, termasuk komunikasi antara otak, sumsum tulang belakang, dan otot.

Bahan kimia dan protein tertentu juga terlibat dalam kontraksi otot normal dan bertanggung jawab atas pemendekan dan relaksasi serat otot.

Otak bertanggung jawab untuk memberi sinyal pada otot untuk berkontraksi melalui proses sinyal listrik dan pelepasan bahan kimia.

Selama proses kontraksi otot, sinyal otak dikirim melalui sumsum tulang belakang dan langsung ke otot.

Baca juga: Penyebab Kram Kaki dan Cara Mengatasinya

 

Bahan kimia dan protein berinteraksi di dalam otot menyebabkan pemendekan dan relaksasi otot.

Bila ada gangguan abnormal dalam proses kontraksi otot ini, kejang otot dan kram dapat terjadi.

Sering kali, rasa sakit ini sembuh sendiri dalam beberapa menit.

Kedutan otot juga dapat menyertai kejang otot atau kram dan dapat terjadi selama periode istirahat atau pada waktu setelah kontraksi otot.

Berikut ini beberapa penyebab kram tangan.

1. Ketidakseimbangan elektrolit

Elektrolit adalah zat dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk menjaga fungsi normal tubuh, seperti aktivitas saraf dan otot, hidrasi, pH darah, tekanan darah, dan perbaikan jaringan.

Otot membutuhkan keseimbangan elektrolit yang harmonis untuk berfungsi dengan benar dan perubahan pada level ini dapat menyebabkan kontraksi otot dan kram tangan.

Misalnya, elektrolit vital untuk fungsi otot termasuk kalsium, natrium, magnesium, dan kalium.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com