KOMPAS.com - Tanggal 15 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Anak Sedunia.
Peringatan ini ditujukan untuk meningkatkan kewaspadaan para orangtua pada penyakit kanker pada anak.
Dokter spesialis anak konsultan hematologi onkologi Prof. Dr. Djajadiman Gatot, Sp.A (K) menyebutkan, sekitar dua sampai tiga persen dari seluruh kasus kanker diderita anak-anak.
Kendati persentasenya relatif kecil, namun dampak penyakit ini cukup besar untuk si kecil dan keluarganya.
Baca juga: Apakah Kanker Bisa Disembuhkan?
“Kanker anak kira-kira ada dua sampai tiga persen dari seluruh kanker,” jelas Djaja, ketika berbincang di Instagram Live Ikatan Dokter Anak Indonesia pada peringatan Hari Kanker Anak Sedunia, Selasa (15/2/2022) sore.
Menurut Djaja, jenis kanker yang paling banyak diidap anak-anak di Indonesia adalah kanker leukemia atau kanker darah, serta kanker mata jenis retinoblastoma.
“Dari pengamatan kami, paling banyak leukemia. Lalu, hati-hati dengan kanker mata. Selain itu, ada kanker kelenjar getah bening, kanker ginjal, dan kanker saraf,” beber dia.
Baca juga: Mengenali Berbagai Jenis Stadium Kanker
Terdapat dua jenis kanker anak atau penyakit keganasan. Pertama, kanker padat atau ditandai dengan munculnya tumor ganas. Kedua, leukemia atau keganasan sel darah.
Dilansir dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat beberapa gejala awal kanker anak, antara lain:
Tanda awal kanker pada anak dapat muncul sejak usia bayi atau anak berumur kurang dari satu tahun.
Jika para orangtua mendapati gejala awal kanker anak di atas, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Perlu diingat, beberapa tanda di atas belum tentu disebabkan oleh penyakit kanker. Terkadang, gejala penyakit bisa jadi tanda infeksi atau cedera.
Baca juga: Hari Kanker Sedunia, Kenali 11 Cara Mencegah Kanker
Prof. Dr. Djajadiman Gatot, Sp.A (K) menjelaskan, salah satu kunci penting dalam pengobatan kanker anak adalah deteksi dini.
Semakin cepat penyakit kanker anak terdeteksi dan diobati, peluang kesembuhan penyakit semakin tinggi.
Untuk itu, para orangtua perlu waspada jika si kecil mengalami beberapa gejala awal kanker anak di atas.
“Dasarnya adalah deteksi dini. Kanker darah biasanya baru terdeteksi ketika sudah menyebar. Untuk kanker padat seperti di mata, ginjal, testis, apabila diobati di stadium 1, kesembuhan bisa 100 persen,” kata dia.
Sayangnya, menurut Djaja, banyak kasus kanker anak yang terlambat ditangani.
“Kadang-kadang, untuk pemeriksaan harus menunggu seminggu. Untuk kanker, waktu seminggu bisa luar biasa karena kanker bisa berkembang cepat,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Djaja juga menganjurkan para orangtua agar tidak berkecil hati jika anaknya didiagnosis dengan penyakit kanker.
Dengan penanganan medis yang tepat dan cepat, besar peluang penyakit ini bisa dikendalikan.
“Jangan terlalu ditakuti. Jangan langsung pasrah. Kita harus fight. Kita awasi anak-anak kita. Kalau ada gejala, tolong diperiksakan dulu. Kalau belum puas, cari second opinion. Lalu, orangtua bisa segera mengambil keputusan pengobatan setelah diberitahu dokter,” ujar dia.
Baca juga: 10 Gejala Awal Penyakit Kanker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.