Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2022, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Anak yang memiliki berat badan berlebih mungkin terlihat lucu dan menggemaskan.

Namun, tahukah Anda bahwa berat badan berlebihan pada anak bisa memicu masalah kesahatan?

Bert badan berlebih atau obesitas memiliki efek negatif yang sangat serius. Efek tersebut bukan hanya terjadi pada orang dewasa.

Anak-anak pun bisa mengalaminya. Faktanya, anak berusia 10 hingga 13 tahun yang mengalami obesitas memiliki peluang besar untuk mengalami obesitas saat dewasa.

Baca juga: Sindrom Costello

Dampak obesitas pada anak

Beberapa efek enagtif obesitas pada anak antara lain:

1. Kolesterol Tinggi

Obesitas, riwayat keluarga, dan pola makan dapat menyebabkan kolesterol tinggi pada anak.
Terlalu banyak kolesterol menyebabkan zat yang disebut plak menumpuk di dalam pembuluh darah.

Pla tersebut bisa mengeras dan memicu penyempitan pembuluh darah sehungga darah tidak bisa mengalir lancar.

Hal itu dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke seiring bertambahnya usia anak.

Diet sehat dan olahraga adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah ini pada anak-anak.

Orang tua harus membuat perubahan pola makan untuk setiap anak yang mengalami obesitas, mulai dari usia 2 tahun.

2. Diabetes tipe 2

Tak hanya orang dewasa, anak_anak juga bisa mengalami diabetes tipe 2.

Selama 20 tahun terakhir, obesitas telah menyebabkan peningkatan besar diabetes tipe 2 pada anak-anak dan remaja.

Berat badan berlebih bisa menyebabkan resistensi insulin. Pada akhirnya, resistensi insulin ini bisa menyebabkan diabetes.

Diabetes di usia muda juga bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan kebutaan.

3. Sleep apnea

Hampir 60 persen anak-anak obesitas mengalami sleep apnea. Hal ini menyebabkan dengkuran keras dan berhenti bernapas dalam durasi singkat.

Pola ini berulang-ulang saat anak mencoba untuk tidur. Sleep apnea menyebabkan kadar oksigen dalam darah turun.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Hal ini juga menyebabkan kurang tidur dan kantuk di siang hari.

Baca juga: Rhabdomyolysis

4. Kesehatan tulang

Tulang tumbuh saat masa kanak-kanak. Namun, obesitas bisa menghalangi pertumbuhan tulang.

Kelebihan berat badan membuat ujung tulang mengalami banyak tekanan. Hal ini seringkali memicu kaki rata atau patah tulang. Tekanan pada tulang juga bisa memicu gangguan koordinasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau