Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2022, 17:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kriptorkismus atau testis yang tidak turun adalah kondisi pada bayi laki-laki ketika testis tidak bergerak ke yang posisi tepat skrotum sebelum lahir.

Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi laki-laki yang lahir prematur.

Baca juga: Hipospadia

Penyebab

Melansir Mayo Clinic, penyebab pasti dari kriptorkismus tidak diketahui.

Namun, kombinasi genetika, kesehatan ibu, dan faktor lingkungan lainnya dapat mengganggu hormon, perubahan fisik, dan aktivitas saraf yang memengaruhi perkembangan testis.

Faktor risiko 

Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kriptorkismus pada bayi, antara lain:

  • Berat badan lahir rendah
  • Lahir prematur
  • Riwayat keluarga dengan kriptorkismus atau masalah perkembangan genital lainnya
  • Kondisi janin yang dapat membatasi pertumbuhan, seperti sindrom Down atau cacat dinding perut
  • Penggunaan alkohol oleh ibu selama kehamilan
  • Ibu yang merokok atau terpapar asap rokok
  • Paparan zat kimia.

Gejala

Menurut Medical News Today, gejala utama kriptorkismus adalah dengan tidak merasakan testis di tempat yang Anda harapkan atau skrotum.

Jika seorang dokter tidak dapat merasakan testis, maka terdapat kemungkinan testis berada di area berikut:

  • Perut
  • Inguinal
  • Atrofi atau tidak ada.

Baca juga: Kenali Apa Itu Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan Lahir

Diagnosis 

Berdasarkan Medical News Today, diagnosis kriptorkismus meliputi:

  • Pemeriksaan fisik dengan menempatkan bayi di tempat yang hangadan memperluas kulit di sekitar skrotum
  • Pemindaian ultrasound untuk menunjukkan area testis
  • Pemindaian MRI dengan zat kontras untuk mendeteksi kemungkinan testis berada di selangkangan atau perut
  • Laparoskopi
  • Operasi terbuka untuk menjelajahi perut secara langsung.

Selain itu, beberapa bayi perempuan secara genetik memiliki genitalia eksterna atau genitalia ambigu.

Dalam hal ini, dokter dapat menggunakan:

  • Pencitraan ultrasound untuk memeriksa testis atau ovarium yang tidak turun
  • Tes darah dan urine untuk mengukur kadar hormon
  • Tes genetik untuk mengidentifikasi kromosom seks.

Perawatan

Tujuan perawatan adalah untuk memindahkan testis yang tidak turun ke lokasi yang tepat di skrotum.

Menurut Mayo Clinic, pilihan perawatan kondisi ini meliputi:

Perawatan utama

  • Operasi untuk memanipulasi testis ke dalam skrotum dan menjahitnya ke tempatnya
  • Perawatan hormon yang melibatkan injeksi human chorionic gonadotropin (HCG) agar testis berpindah ke skrotum.

Baca juga: 5 Penyebab Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan Lahir yang Bisa Terjadi

Perawatan lainnya

  • Prostesis testis saline untuk menanamkan skrotum selama akhir masa kanak-kanak atau remaja jika anak tidak memiliki satu atau kedua testis
  • Perawatan hormon di masa depan yang diperlukan untuk membawa pubertas dan kematangan fisik.

Komplikasi 

Kriptorkismus yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:

  • Kanker testis
  • Masalah kesuburan
  • Torsio testis
  • Trauma
  • Hernia inguinalis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau