KOMPAS.com - Cedera otot akibat kecelakaan atau latihan fisik secara berlebihan dapat menimbulkan kondisi serius yang disebut rhabdomyolysis.
Rhabdomyolysis merupakan suatu sindrom (kumpulan gejala) yang disebabkan oleh kerusakan dan kematian jaringan otot rangka.
Jaringan otot yang rusak akan mengeluarkan isi dari serat otot, yang terdiri dari kalium, fosfat, kreatinin, kinasi, dan mioglobin ke dalam aliran darah.
Baca juga: Cara Mengatasi Cedera Olahraga yang Benar, Jangan Langsung Dipijat
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal hingga menimbulkan komplikasi serius, seperti gagal ginjal.
Selain karena cedera, rhabdomyolysis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Pada kasus yang parah, rhabdomyolysis dapat menyebabkan kematian.
Dirangkum dari Healthdirect dan Healthline, gejala awal rhabdomyolysis bisa jadi sulit dikenali karena tidak spesifik dan mungkin menyerupai kondisi lain.
Beberapa gejala rhabdomyolysis, meliputi:
Baca juga: 11 Fungsi Otot pada Manusia
Melansir WebMD, rhabdomyolysis dapat disebabkan oleh cedera (traumatis) maupun bukan cedera (nontraumatis).
Berikut beberapa penyebab rhabdomyolysis yang bersifat traumatis:
Sementara itu, kondisi nontraumatis yang menyebabkan rhabdomyolysis, meliputi:
Baca juga: Kenali Apa itu Myalgia, Nyeri Otot yang Bisa Menyerang Setiap Orang
Dikutip dari Healthline, diagnosis rhabdomyolysis diawali dengan pemeriksaan fisik pada otot rangka pasien, terutama area yang terasa nyeri.
Guna memastikan diagnosis, dokter akan melakukan tes urine dan tes darah. Tes ini dilakukan untuk melihat kadar enzim dan protein, seperti:
Merangkum Healthline dan Drugs.com, penanganan rhabdomyolysis akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit.
Berikut beberapa tindakan penanganan bagi penderita rhabdomyolysis:
Baca juga: Cedera Tendon Achilles
Dirangkum dari American Academy of Family Physicians dan Healthdirect, rhabdomyolysis dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
Melansir dari Healthline, rhabdomyolysis dapat dicegah dengan minum air putih sebelum dan setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat.
Hal ini dapat membantu ginjal membuang mioglobin yang dilepaskan otot selama beraktivitas.
Selain itu, pastikan untuk selalu membawa air minum saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya agar tubuh tidak dehidrasi.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter saat merasa nyeri otot untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.