Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2022, 14:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu kekhawatiran para orangtua ketika mendapati diagnosis down syndrome pada buah hatinya adalah, apakah kondisi ini bisa sembuh?

Perlu diketahui, down syndrome bukanlah suatu penyakit, tapi kelainan genetik bawaan lahir yang memicu kelebihan kromosom 21 atau trisomi.

Kelainan genetik ini menyebabkan bayi dengan down syndrome terlahir dengan ciri-ciri fisik yang khas dan gejala disabilitas intelektual.

Untuk menjawab tanda tanya di atas, simak penjelalan berikut ini.

Baca juga: 14 Ciri-ciri Down Syndrome pada Bayi yang Dapat Dikenali

Apakah down syndrome bisa sembuh?

Dr. Maria Galuh Kamenyangan Sari, SpA., MKes. dari Rumah Sakit UNS menjelaskan, down syndrome tidak dapat disembuhkan.

Namun, dengan dukungan medis yang tepat dan perhatian maksimal, tumbuh kembang anak down syndrome bisa optimal dengan angka harapan hidup yang panjang.

“Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan paling efektif dan spesifik untuk down syndrome. Tapi, deteksi dan intervensi sedini mungkin sangat diperlukan agar tumbuh kembang anak lebih optimal,” jelas dia, lewat laman resmi RS setempat.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada beberapa masalah kesehatan yang perlu diwaspadai pada anak down syndrome.

Baca juga: Penyebab Down Syndrome dan Faktor Risikonya

Di antaranya keterlambatan tumbuh kembang, penyakit jantung bawaan, gangguan endokrin seperti penyakit tiroid, gangguan saluran pencernaan, gangguan sistem imun, serta gangguan hematologi.

Selain itu, pengidap down syndrome juga rawan mengalami masalah pada gigi, telinga, hidung, tenggorokan, dan mata.

Perawatan medis untuk kelainan fisik seperti kelainan jantung terkadang perlu ditangani dengan operasi.

Untuk masalah gangguan imun, anak down syndrome perlu terapi pencegah infeksi.

Sedangkan disabilitas intelektual bisa ditangani dengan fisioterapi, terapi wicara, maupun okupasi.

Apakah anak down syndrome bisa hidup normal?

Menurut Maria, anak down syndrome dapat melakukan kegiatan seperti anak normal lainnya.

Anak down syndrome dapat belajar duduk, berjalan, berbicara, bermain, dan melakukan aktivitas lain, namun biasanya lebih lambat dibandingkan anak normal atau bukan pengidap down syndrome.

Perlu diketahui, setiap penyandang down syndrome memiliki gejala dan disabilitas yang berbeda-beda skalanya.

Tapi, tidak menutup kemungkinan anak down syndrome memiliki kelebihan atau kekuatan bakat tertentu.

“Saat ini banyak komunitas penyandang down syndrome, seperti Ikatan Sindrom Down Indonesia. Komunitas seperti ini memiliki visi membangkitkan rasa percaya diri dengan mengenali potensi setiap anak,” jelas Maria.

Selain dengan terapi fisik dan mental, hal yang tak kalah penting untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak down syndrome adalah dukungan keluarga, teman, dan iklim yang suportif dari lingkungan sekitarnya.

“Anak down syndrome membutuhkan kemudahan menggunakan sarana dan prasarana sesuai disabilitas intelektual maupun fisiknya. Ini perlu kerja sama yang baik dari berbagai pihak,” kata dia.

Ingat kembali, meskipun down syndrome tidak bisa sembuh, tapi gangguan fisik dan mental terkait kondisi ini bisa diantisipasi sejak dini.

Untuk itu, deteksi dini down syndrome penting untuk penanganan masalah kelainan genetik ini.

Baca juga: Kenali Gejala Autisme Pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau