Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/03/2022, 16:01 WIB

KOMPAS.com - Sindrom down atau down syndrome adalah kelainan genetik bawaan yang terjadi ketika janin di dalam kandungan mengalami kelebihan kromosom.

Normalnya, manusia memiliki 46 kromosom di setiap selnya. Sebanyak 23 kromosom diwarisi dari ibu dan 23 kromosom diwarisi dari ayah.

Pembelahan sel lazimnya menghasilkan dua kromosom 21. Tapi, kelainan ini membuat pembelahan sel menghasilkan tiga salinan kromosom 21. Akibatnya, bayi down syndrome memiliki 47 kromosom di setiap selnya.

Kelainan bawaan lahir ini menyebabkan gangguan tumbuh kembang baik secara fisik dan mental dengan ciri-ciri yang khas.

Baca juga: 7 Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Perlu Diwaspadai

Ciri-ciri down syndrome pada bayi

Terdapat sejumlah ciri-ciri bayi down syndrome yang dapat dikenali secara fisik.

Disarikan dari Infodatin Kementerian Kesehatan dan laman resmi Rumah Sakit UNS, berikut beberapa di antaranya:

  • Bentuk wajah cenderung datar
  • Rongga hidung yang relatif kecil
  • Mata cenderung kecil dan bagian sudut mata tertarik ke atas
  • Terdapat lipatan pada bagian dalam ujung mata
  • Telinga kecil dan terlihat lebih rendah
  • Lidah besar dan tidak sebanding dengan ukuran mulutnya
  • Leher pendek
  • Garis tangan tunggal dan lurus
  • Jari tangan dan kaki pendek
  • Jarak antara jempol dan telunjuk kaki lebih jauh dibandingkan kaki normal
  • Jari kelingking hanya memiliki satu sendi
  • Tingkat kelenturan sendi berlebihan
  • Lemah otot
  • Perawakan relatif pendek

Gejala down syndrome pada bayi yang khas di atas apabila tidak ditangani sedini mungkin bisa membuat anak rawan mengalami gangguan pendengaran, komunikasi, bicara, berbahasa, dan belajar di kemudian hari.

Baca juga: 4 Faktor yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Cara mendeteksi down syndrome pada bayi

Cara mendeteksi down syndrome bisa dilakukan pemeriksaan sebelum bayi lahir serta saat bayi lahir. Beberapa pemeriksaannya antara lain:

  • Tes darah untuk skrining serum darah ibu hamil
  • Pemeriksaan USG atau sonogram
  • Pemeriksaan plasenta dengan tes chorionic villus sampling (CVS) pada trimester pertama kehamilan
  • Tes amniocentesis cairan ketuban pada trimester kedua kehamilan
  • Tes genetik flourescence in situ hybridization (FISH) saat bayi lahir

Selain lewat mengenali beberapa ciri-ciri down syndrome pada bayi di atas, kini kelainan genetik ini dapat dideteksi lewat skrining dengan tingkat akurasi tinggi.

Baca juga: Kenali Gejala Autisme Pada Anak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+