KOMPAS.com - Melahirkan adalah pengalaman yang emosional dan melelahkan.
Usai melahirkan, hormon di dalam tubuh wanita juga mengalami perubahan. Kombinasi inilah yang bisa memicu baby blues.
Baby blues biasanya terjadi usai tiga hari hingga 10 hari melahirkan. Saat mengalami baby blues, waita biasanya mudah cemas, menangis, tersinggung, dan suasana hati yang naik dan rutun.
Baby blues yang berlangsung lebih dari dua minggu bisa berubah menjadi depresi pascamelahirkan.
Baca juga: 14 Ciri-ciri Down Syndrome pada Bayi yang Dapat Dikenali
Perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan dapat menyebabkan baby blues.
Setelah melahirkan, jumlah hormon estrogen dan progesteron tiba-tiba berkurang. Hal ini bisa menyebabkan perubahan suasana hati.
Bagi beberapa wanita yang baru saja melahirkan, hormon yang dibuat oleh kelenjar tiroid bisa turun tajam, yang bisa membuat mereka merasa lelah dan tertekan.
Bayi yang baru lahir juga membutuhkan perhatian ekstra sehingga sang ibu seringkali tidak bisa beristirahat dan makan dengan baik,
Hal inilah yang bisa memicu perubahan suasana hati. Masalah emosional juga bisa menjadi penyebab lain baby blues.
Saat pertama kali memiliki bayi, seorang ibu biasanya merasa gugup atau khawatir. Pikiran semacam ini bisa membuat mereka mudah merasa sedih atau tertekan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.