KOMPAS.com - Sindrom down atau down syndrome adalah kelainan genetik bawaan yang terjadi ketika janin di dalam kandungan mengalami kelebihan kromosom.
Normalnya, manusia memiliki 46 kromosom di setiap selnya. Sebanyak 23 kromosom diwarisi dari ibu dan 23 kromosom diwarisi dari ayah.
Pembelahan sel lazimnya menghasilkan dua kromosom 21. Tapi, kelainan ini membuat pembelahan sel menghasilkan tiga salinan kromosom 21. Akibatnya, bayi down syndrome memiliki 47 kromosom di setiap selnya.
Kelainan bawaan lahir ini menyebabkan gangguan tumbuh kembang baik secara fisik dan mental dengan ciri-ciri yang khas.
Baca juga: 7 Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Perlu Diwaspadai
Terdapat sejumlah ciri-ciri bayi down syndrome yang dapat dikenali secara fisik.
Disarikan dari Infodatin Kementerian Kesehatan dan laman resmi Rumah Sakit UNS, berikut beberapa di antaranya:
Gejala down syndrome pada bayi yang khas di atas apabila tidak ditangani sedini mungkin bisa membuat anak rawan mengalami gangguan pendengaran, komunikasi, bicara, berbahasa, dan belajar di kemudian hari.
Baca juga: 4 Faktor yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Cara mendeteksi down syndrome bisa dilakukan pemeriksaan sebelum bayi lahir serta saat bayi lahir. Beberapa pemeriksaannya antara lain:
Selain lewat mengenali beberapa ciri-ciri down syndrome pada bayi di atas, kini kelainan genetik ini dapat dideteksi lewat skrining dengan tingkat akurasi tinggi.
Baca juga: Kenali Gejala Autisme Pada Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.