KOMPAS.com - Cedera perut selama hamil adalah hasil dari trauma benda tumpul (blunt trauma) maupun benda tajam, yang dapat membahayakan ibu dan janin.
Trauma benda tumpul, seperti:
Trauma benda tajam, seperti cedera perut karena tusukan.
Mengutip Mayo Clinic, trauma adalah penyebab utama kematian nonobstetrik pada ibu hamil, mempengaruhi 7 persen dari semua kehamilan.
Paling sering trauma terjadi pada trimester III.
Baca juga: Cek Fakta tentang Makanan Ibu Hamil
Trauma besar telah dikaitkan dengan 7 persen kematian ibu hamil dan 80 persen kematian janin.
Kecelakaan kendaraan bermotor adalah penyebab paling umum dari trauma tumpul pada kehamilan, mewakili 50 persen kasus.
Jatuh karena ketidakstabilan, terutama di akhir kehamilan, mewakili 22 persen cedera lainnya.
"Wanita hamil cenderung berjalan secara berbeda dan memiliki keseimbangan yang berbeda," kata Erica A Loomis ahli bedah trauma di kampus Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.
"Sehingga, mereka mungkin memiliki beberapa risiko cedera pergelangan kaki atau lutut saat jatuh," lanjut Loomis.
Namun, biasanya ibu hamil yang jatuh akan mencoba untuk melindungi perutnya dengan memutar badan atau menempatkan anggota badan lain yang terhantam.
Kebanyakan trauma tidak disengaja. Meskipun, tingkat kekerasan atau penyerangan terhadap ibu hamil banyak juga terjadi.
Hanya saja itu menyumbang rendah, 2-3 persen dari total trauma dalam kehamilan.
Baca juga: Apakah Minum Kopi Berbahaya untuk Ibu Hamil?
Mengutip buku "Tanya Jawab Lengkap: Kehamilan Bermasalah" (2016) oleh Irmawati, SSi, Apt, beberapa risiko yang dapat terjadi karena cedera perut selama hamil, yaitu:
Cedera perut yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan dinding selaput ketuban mengalami guncangan dan robek.