Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sehingga, puasa sebenarnya meningkatkan tingkat metabolisme dan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.

Menurut tinjauan literatur ilmiah pada 2014, puasa dapat menyebabkan penurunan berat badan 3–8 persen selama 3–24 minggu.

Peserta penelitian juga kehilangan 4-7 persen dari lingkar pinggang mereka selama 6-24 minggu, yang menunjukkan bahwa mereka kehilangan banyak lemak visceral.

Lemak visceral adalah lemak berbahaya di rongga perut yang menyebabkan penyakit.

Mengutip WebMD, hasil gabungan dari total 130 uji klinis menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi faktor risiko lain yang terkait dengan obesitas, yaitu:

  • Mengurangi berat badan
  • Mengurangi indeks massa tubuh (BMI)
  • Mengurangi lemak tubuh
  • Mengurangi kolesterol jahat (LDL)
  • Mengurangi gula darah puasa
  • Mengurangi tekanan darah.

3. Mengurangi resistensi insulin, menurunkan risiko diabetes tipe 2

Mengutip Healthline, manfaat puasa telah terbukti besar terhadap resistensi insulin dan mengarah pada penurunan kadar gula darah.

Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik akibat adanya gangguan dalam merespons insulin.

Dalam penelitian pada manusia tentang puasa, gula darah puasa telah berkurang 3-6 persen selama 8-12 minggu pada orang dengan pradiabetes.

Selama itu juga insulin puasa telah berkurang 20–31 persen.

Satu studi pada tikus dengan diabetes juga menunjukkan bahwa puasa meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan melindungi terhadap retinopati diabetik.

Retinopati diabetik adalah komplikasi yang dapat menyebabkan kebutaan

Baca juga: Persiapan Puasa Bagi Penderita Asam Lambung

4. Mengurangi stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh

Mengutip Healthline, beberapa penelitian menunjukkan bahwa manfaat puasa lainnya adalah dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres oksidatif.

Stres oksidatif adalah salah satu langkah menuju penuaan dan banyak penyakit kronis.

Penelitian juga menunjukkan bahwa puasa dapat membantu melawan peradangan, pendorong utama lain dari banyak penyakit umum.

5. Menginduksi berbagai proses perbaikan seluler

Mengutip Healthline, saat kita berpuasa sel-sel dalam tubuh mulai memproses “pembuangan limbah” seluler yang disebut autofagi.

Autofagi melibatkan penghancuran sel dan metabolisme protein yang rusak dan disfungsional yang menumpuk di dalam sel dari waktu ke waktu.

Peningkatan autofagi dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa penyakit, termasuk kanker dan penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer.

Baca juga: Persiapan Puasa bagi Penderita Diabetes Menurut Dokter Gizi

6. Membantu mencegah kanker

Mengutip Healthline, puasa telah terbukti memiliki beberapa efek menguntungkan pada metabolisme, yang dapat menurunkan risiko kanker.

Bukti yang menjanjikan dari penelitian pada hewan menunjukkan bahwa manfaat puasa adalah dapat membantu mencegah kanker.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau