Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2022, 15:16 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Psoriasis adalah kondisi autoimun kronis yang menyebabkan penumpukan cepat sel-sel kulit. Penumpukan sel menyebabkan permukaan kulit bersisik.

Biasanya, terdapat peradangan dan kemerahan di sekitar sisik. Terkadang, area yang berisisik juga terlihat retak dan berdarah.

Psoriasis adalah hasil dari produksi kulit yang dipercepat. Biasanya, sel-sel kulit tumbuh jauh di dalam kulit dan perlahan naik ke permukaan. Setelah itu, mereka akan lepas (jatuh).

Baca juga: 3 Hal Ini Bisa Menjadi Pemicu Psoriasis

Siklus hidup sel kulit pada umumnya adalah sekitar satu bulan.

Bagi penderita psoriasis, proses produksi hanya terjadi dalam beberapa hari. Akibatnya, sel-sel kulit tidak memiliki waktu untuk ‘rontok’.

Kelebihan produksi yang cepat menyebabkan penumpukan sel-sel kulit.

Sisik biasanya berkembang di persendian, seperti siku dan lutut. Namun, mereka dapat berkembang di mana saja di tubuh, termasuk:

  • tangan
  • kaki
  • leher
  • kulit kepala
  • wajah.

Jenis psoriasis yang kurang umum dapat memengaruhi kuku, mulut, dan area di sekitar alat kelamin.

Gejala

Tanda dan gejala psoriasis dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa yang umum meliputi:

  • bercak merah pada kulit yang berlapisi sisik tebal berwarna keperkana
  • bintik bersisik kecil (biasanya terlihat pada anak-anak)
  • kulit kering dan pecah-pecah yang mungkin berdarah atau gatal
  • rasa gatal, terbakar, atau nyeri
  • kuku menebal, berlubang, atau bergerigi
  • sendi bengkak dan kaku.

Bercak psoriasis dapat berkisar dari beberapa titik bersisik seperti ketombe hingga erupsi besar yang menutupi permukaan kulit secara luas.

Baca juga: Punya Gejala Mirip, Apa Beda Psoriasis dan Kurap?

Sebagian besar jenis psoriasis mengalami siklus, melebar selama beberapa minggu atau bulan. Kemudian, mereda untuk sementara waktu, bahkan mengalami remisi.

Penyebab

Tidak diketahui pasti apa yang menyebabkan psoriasis. Namun, diduga sistem kekebalan tubuh dan genetika memiliki peran.

Dari segi genetika, psoriasis cenderung sangat kompleks. Gangguan ini dapat berkembang bahkan jika tidak ada riwayat penyakit dalam keluarga.

Peristiwa pemicu dapat menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan timbulnya gejala psoriasis.

Pemicu yang umum dapat termasuk:

  • stres
  • penyakit (terutama infeksi radang)
  • cedera pada kulit
  • obat-obatan tertentu
  • alkohol.

Diagnosis

Diagnosis psoriasis dapat dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan biopsi.

Biopsi adalah prosedur ketika dokter mengambil sampel jaringan dari kulit untuk dibawa ke laboratorium dan dianalisis.

Baca juga: Psoriasis: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Komplikasi

Beberapa komplikasi yang berpotensi muncul pada penderita psoriasis, yiatu:

  • artritis psoriatik, menyebabkan rasa sakit, kaku, dan bengkak di dalam dan sekitar sendi
  • kondisi mata, seperti konjungtivitis, blefaritis, dan uveitis
  • kegemukan atau obesitas
  • diabetes tipe 2
  • tekanan darah tinggi
  • penyakit kardiovaskular
  • penyakit autoimun lainnya, seperti penyakit celiac, sklerosis, dan penyakit radang usus (Crohn)
  • kondisi mental seperti kepercayaan diri rendah dan depresi.

Perawatan

Penanganan psoriasis dapat berupa krim dan salep yang dioleskan langsung ke kulit untuk kasus ringan hingga sedang.

Perawatan psoriasis topikal meliputi:

  • kortikosteroid topikal
  • retinoid topikal
  • anthralin
  • analog vitamin D
  • asam salisilat
  • pelembab
  • obat sistemik.

Orang dengan psoriasis sedang hingga parah, dan mereka yang belum merespon baik pengobatan lain, mungkin memerlukan obat secara oral (mulut) atau suntikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com