KOMPAS.com - Gula darah tinggi perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan macam-macam komplikasi kesehatan, dari komplikasi kulit hingga saraf.
Gula darah atau glukosa dalam tubuh pada dasarnya penting untuk kesehatan karena merupakan sumber energi bagi sel-sel pembentuk otot dan jaringan.
Namun mengutip Verywell Health, kadar gula darah yang terlalu tinggi atau disebut juga hiperglikemia seiring waktu dapat mempengaruhi pembuluh kecil dan besar tubuh, menyebabkan komplikasi.
Kementerian Kesehatan menyebutkan kadar gula darah normal, yaitu kurang dari 100 mg/dL.
Mengutip Healthline, gula darah tinggi yang tidak terkontrol dan tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi ringan hingga serius, yaitu sebagai berikut:
Baca juga: 10 Ciri-ciri Gula Darah Naik Tidak Terkontrol
Mengutip Healthline, orang yang memiliki kadar gula darah tidak terkontrol akan berpotensi mengalami berbagai masalah kulit. Misalnya,:
Adapun risiko komplikasi gula darah tinggi pada kulit lainnya, meliputi:
Gula darah tinggi tidak terkontrol dapat mempersulit tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri, menyebabkan luka terbuka dan infeksi kulit.
Sering kali kondisi itu terjadi pada kaki.
Mengutip Healthline, gula darah tinggi dapat menyebabkan neuropati diabetik, yang merupakan bentuk kerusakan saraf akibat komplikasi gula darah tinggi.
Ada 4 jenis kerusakan saraf yang berbeda, yaitu:
Menurut CDC, kerusakan saraf berkembang perlahan dan dapat muncul dalam bentuk:
Anda juga mungkin mengalami gangguan fungsi, misalnya, kebocoran kandung kemih atau sakit parah.
Baca juga: Hati-hati Gula Darah Naik Saat Lebaran
Mengutip Healthline, hiperglikemia dapat menyebabkan masalah dengan penglihatan, termasuk kebutaan, jika tidak segera diobati.
Anda mungkin tidak langsung melihat gejala apa pun dengan penglihatan Anda, tetapi kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata, yang menyebabkan pembengkakan atau penglihatan kabur.
Kemungkinan komplikasi gula darah tinggi pada mata, meliputi:
Mengutip Healthline, Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS) adalah kondisi langka yang paling sering muncul pada orang dewasa yang lebih tua dengan diabetes tipe 2.
HHS mungkin disertai dengan pemicu, seperti penyakit lain.
Ketika kadar gula darah tinggi tidak terkontrol, ginjal akan mengeluarkan gula itu ke dalam urin, membawa air bersamanya.
Hal ini menyebabkan darah menjadi lebih pekat, mengakibatkan kadar natrium dan glukosa darah tinggi.
Jika tidak diobati, HHS dapat menyebabkan dehidrasi yang mengancam jiwa dan bahkan hingga koma.
Baca juga: 18 Makanan Penurun Gula Darah untuk Mengatasi Diabetes
Mengutip Verywell Health, gula darah tinggi tidak terkontrol bisa terjadi pada ibu hamil, yang akan membahayakan dirinya dan janin dalam kandungan.
Menurut American Diabetes Association (ADA), komplikasi gula darah tinggi tidak terkontrol pada ibu hamil dapat menimbulkan risiko, sebagai berikut:
Selain itu, gula darah tinggi pada kehamilan dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2 pada keturunannya di kemudian hari.
Mengutip Verywell Health, gula darah tinggi tidak terkontrol pada anak-anak, dapat menyebabkan perkembangan diabetes tipe 2 atau ketoasidosis pada anak-anak yang memiliki diabetes tipe 1.
Komplikasi gula darah tinggi ini lebih berisiko terutama bila gula darah tinggi pada anak-anak tidak terdiagnosis.
Anak-anak dengan diabetes yang memiliki kadar glukosa tinggi kronis berada pada peningkatan risiko untuk mengembangkan komplikasi diabetes.
Baca juga: Kacang Hijau Bermanfaat Menurunkan Kolesterol hingga Gula Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.