Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2022, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Hepatitis adalah peradangan hati yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan, beberapa di antaranya bisa berakibat fatal.

Selain virus menular, hepatitis bisa terjadi ketika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, terlalu banyak konsumsi alkohol, atau terpapar racun.

Hepatitis tak hanya terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini bisa menyerang anak-anak.

Baca juga: 3 Makanan Ini Bia Bikin Aroma Kentut Sangat Bau

Penyebab hepatitis pada anak

Sama dengan orang dewasa, hepatitis pada anak juga terdapat lime janis, yakni hepatitis A, B, C, D, dan E. Berikut penyebab hepatitis berdasarkan jenisnya:

1. Hepatitis A

Penyakit ini ditularkan melalui kontak oral atai terpapar feses yang sudah terkontaminasi dengan virus Hepatitis A. Biasanya, penyakit ini menyebar ke anak-anak melalui:

  • Mengonsumsi makanan yang dibuat oleh orang yang terinfeksi yang tidak mencuci tangan dengan baik setelah menggunakan kamar mandi
  • Minum air yang terkontaminasi oleh feses yang terinfeksi.
  • Menyentuh kotoran orang yang terinfeksi atau popok kotor dan kemudian meletakkan tangan di dekat mulut Anda. Wabah dapat terjadi di pusat penitipan anak.
  • Perjalanan internasional ke daerah di mana hepatitis A biasa terjadi
  • Transfusi darah.

2. Hepatitis B

Hepatitis B menyebar ketika darah dari orang yang terinfeksi memasuki tubuh orang lain. Penyakit ini dapat menyebar melalui jarum suntik dan instrumen tajam.

Hal ini juga dapat menyebar dengan berbagi barang-barang pribadi seperti pisau cukur dan sikat gigi.

Bayi dapat tertular virus selama kehamilan jika ibu mereka memiliki virus.

Anak-anak dapat menyebarkannya ke orang lain melalui kontak rumah tangga atau melalui goresan atau luka.

Berikut kondisi yang membuat anak bisa terkena Hepatitis B:

  • Anak-anak yang lahir dari ibu dengan hepatitis B
  • Anak-anak yang tinggal di rumah tangga di mana seseorang terinfeksi virus.
  • Anak-anak yang memiliki masalah pembekuan darah dan membutuhkan transfusi darah.
  • Anak-anak yang membutuhkan cuci darah untuk gagal ginjal
  • Remaja yang melakukan aktivitas berisiko tinggi, seperti penggunaan narkoba IV (intravena) dan seks tanpa kondom.

Baca juga: 12 Makanan Pantangan Asam Urat yang Perlu Dihindari

3. Hepatitis C

Hepatitis C melewati darah yang terinfeksi. Penyakit ini juga bisa menular melalui kontak seksual.

Ibu juga dapat menularkannya kepada bayinya selama kehamilan. Berikut anak-anak yang berisiko terkena hepatitis C:

  • Anak-anak yang lahir dari ibu yang memiliki virus hepatitis C
  • Anak-anak yang memiliki masalah pembekuan darah, seperti hemofilia
  • Anak-anak yang membutuhkan cuci darah untuk gagal ginjal
  • Remaja yang melakukan aktivitas berisiko tinggi, termasuk penggunaan narkoba IV (intravena) dan seks tanpa kondom.

4. Hepatitis D

Jenis hepatitis ini hanya dapat terjadi pada penderita hepatitis B.

Hepatitis D dapat terjadi pada saat yang sama ketika anak Anda terinfeksi hepatitis B, atau dapat dimulai di kemudian hari.

Hepatitis D tidak dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan.

Hepatitis D hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.

5. Hepatitis E

Hepatitis E disebut juga dengan hepatitis enterik. Penyakit ini mirip dengan hapatitis A, ditularkan melalui kontak oral atau terpapar kotoran yang terinfeksi virus.

Jenis hepatitis ini biasanya tidak fatal. Namun jika terjadi selama kehamilan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi pada janin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
Health
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Health
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau