KOMPAS.com - Enosimania adalah masalah kejiwaan ketika seseorang sering kali merasa takut mendapat kritik dari orang lain.
Ketika mendapat kritik skala apa pun, pengidap enosimania merasa telah melakukan kesalahan besar.
Meski begitu, enosimania terkadang dipandang positif karena bisa membuat orang lebih bertanggungjawab dan waspada.
Baca juga: Terlalu Takut Sakit Justru Lemahkan Sistem Imun, Kok Bisa?
Tetapi apabila merasa terganggu, masalah kejiwaan ini bisa membuat komplikasi.
Enosimania termasuk dalam penyakit kejiwaan yang tergolong ringan.
Penyebab enosimania belum diketahui pasti.
Ahli menduga beberapa faktor bisa berpengaruh, seperti faktor genetik, lingkungan sekitar, pengalaman hidup, dan sebagainya.
Gejala dari enosimania meliputi:
Diagnosis enosimania dilakukan dengan wawancara klinis dengan psikiater.
Perawatan enosimania bisa dilakukan dengan konsultasi psikiater.
Baca juga: Terlalu Takut Akan Masa Depan Bisa Jadi Gejala Kecemasan Antisipatori
Salah satu jenis penanganan yang umum dilakukan adalah psikoterapi.
Psikoterapi dilakukan dengan terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioural therapy (CBT).
Terapi ini dilakukan dengan mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan perilaku pasien.
Apabila merasakan gejala dari enosimania dan mengganggu keseharian, segera hubungi psikiater.
Diagnosis dini dari kondisi ini dapat membantu menangani keluhan dengan lebih baik.
Apabila masalah mental ini mengganggu keseharian dan tidak ditangani dengan tepat, pengidap enosimania bisa mengalami gejala yang lebih parah.
Depresi dan dampak gangguan kesehatan mental lainnya sangat bisa terjadi.
Belum diketahui strategi yang diketahui efektif secara sepenuhnya dalam mencegah enosimania.
Hal ini dikarenakan penyebab enosimania sendiri masih belum diketahui secara pasti.
Namun, penanganan yang baik dapat mencegah tanda dan gejala menjadi kian memburuk atau kambuh.
Baca juga: Takut Jarum Suntik Berlebihan, Waspadai Trypanophobia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.