Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Hepatitis Misterius Akut pada Anak yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 02/05/2022, 21:21 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah meminta setiap warga untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut pada anak. Penyakit ini masih misterius karena belum diketahui penyebabnya.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit hepatitis akut pada anak, berikut beberapa faktanya yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: 12 Gejala Hepatitis Misterius Akut pada Anak yang Perlu Diwaspadai

1. Kali pertama terdeteksi di Inggris dan kini menyebar sedikitnya di 12 negara

Dilansir dari Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia, Senin (2/5/2022), Badan Kesehatan Dunia (WHO) kali pertama menerima laporan lima kasus hepatitis akut pada anak dari Inggris Raya pada 5 April 2022.

Temuan kasus tersebut terus diselidiki. Pada 8 April 2022, tercatat sudah ada 74 kasus hepatitis misterius ini dan enam anak penderita di antaranya menjalani transplantasi atau cangkok liver (hati).

Pada 21 April 2022, selain di Inggris Raya, penyakit serupa juga terdeteksi di Irlandia, Spanyol, Israel, Amerika Serikat, Denmark, Belanda, Italia, Norwegia, Prancis, Romania, Belgia, Jepang, dan Kanada.

Pada awal Mei 2022, Singapura juga menyusulkan laporan temuan penyakit hepatitis sejenis.

Hingga kini, tercatat sudah lebih dari 170 kasus hepatitis misterius ini menyerang anak-anak usia satu bulan sampai 16 tahun sedikitnya di 12 negara.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut pada anak yang menjangkiti warga di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia sebagai kejadian luar biasa (KLB), sejak 15 April 2022.

Baca juga: Sudah Memakan 3 Korban, Begini Cara Mencegah Hepatitis Akut

2. Di Indonesia, ada 3 pasien anak diduga mengidap hepatitis akut meninggal dunia

Terdapat tiga pasien anak diduga mengidap hepatitis akut yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dan meninggal dunia, dalam rentang waktu dua minggu sejak 30 April 2022.

Ketiga pasien anak ini dirujuk dari rumah sakit yang berada di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Kementerian Kesehatan saat ini tengah melakukan investigasi penyebab hepatitis akut pada anak ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

“Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dikutip dari SehatNegeriku, Minggu (1/5/2022).

Baca juga: Kemenkes Minta Semua Pihak Mewaspadai Penyebaran Hepatitis Akut Pada Anak

3. Penyebab hepatitis akut pada anak masih misterius

Para ahli hingga kini belum mengetahui dengan pasti penyebab hepatitis akut pada anak ini.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium di luar negeri, virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E yang biasanya jadi penyebab hepatitis tidak terdeteksi.

Namun, setelah dilakukan tes molekuler, ditemukan adenovirus pada 74 kasus di luar negeri yang teridentifikasi sebagai F type 41.

Selain itu, dari pemeriksaan ditemukan virus corona jenis SARS-CoV-2 pada 20 kasus. Sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya infeksi ulang Covid-19 dan adenovirus.

Baca juga: 11 Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Disepelekan

4. Gejala hepatitis misterus akut pada anak

Terdapat sejumlah gejala hepatitis akut pada anak yang perlu diwaspadai para orangtua, di antaranya:

  • Kesadaran menurun
  • Demam tinggi atau pernah mengalami demam
  • Warna urine jadi gelap seperti teh
  • Kotoran buang air besar jadi pucat
  • Kulit dan bagian putih mata jadi kekuningan
  • Gatal-gatal tanpa sebab jelas
  • Nyeri sendi atau pegal-pegal
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Badan lesu
  • Tidak nafsu makan
  • Mendadak Diare

Gejala hepatitis misterius ini paling umum yakni kulit kekuningan, gangguan pencernaan seperti sakit perut, diare, dan muntah-muntah. Jarang dilaporkan gejala demam.

Baca juga: Obat Hepatitis A, B, dan C untuk Menyembuhkan Penyakit

5. Cara mencegah hepatitis misterius akut pada anak

Meskipun sudah ada dugaan kasus hepatitis misterius di Indonesia, namun setiap orangtua jangan panik berlebihan.

Terdapat beberapa cara melindungi anak dari hepatitis akut yang kemungkinan tengah merebak, di antaranya:

  • Sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, termasuk anak-anak
  • Berikan keluarga air minum yang bersih dan matang
  • Berikan anak makanan yang higienis dan matang. Jangan berikan makanan mentah atau setengah matang
  • Buang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya
  • Biasakanlah untuk menggunakan alat makan sendiri-sendiri. Jangan berbagi piring, gelas, sendok, atau alat makan secara bergantian
  • Apabila keluar rumah, upayakan seluruh keluarga menggunakan masker, hindari kerumunan, dan jaga jarak aman dari orang lain

Baca juga: Perbedaan Hepatitis A, B, dan C yang Perlu Diketahui

6. Momentum waspada hepatitis misterius akut pada anak

Setiap orangtua perlu wapada jika mendapati gejala hepatitis misterius akut pada anak, yakni:

  • Kulit dan bagian putih mata kekuningan
  • Sakit perut
  • Muntah-muntah
  • Diare mendadak
  • Urine berwarna seperti teh
  • Kotoran buang air besar berwarna pucat
  • Kejang
  • Kesadaran menurun

Segera bawa dan periksakan anak ke layanan kesehatan terdekat jika Anda mendapati ciri-ciri hepatitis misterius pada anak di atas.

Baca juga: Apakah Penyakit Hepatitis Menular?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau