KOMPAS.com - Melasma adalah kondisi kulit yang ditandai dengan bercak coklat atau biru abu-abu atau bintik-bintik seperti bintik.
Melasma terjadi karena kelebihan produksi sel-sel pembuat warna kulit. Ini merupakan kondisi yang umum serta tidak berbahaya.
Melasma biasanya memudar setelah beberapa bulan.
Baca juga: Jangan Asal Pilih Sunscreen, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit
Melasma adalah kelainan kulit yang umum.
Kondisi ini paling sering muncul pada wanita muda dengan warna kulit kecoklatan, tetapi dapat menyerang siapa saja.
Melasma sering dikaitkan dengan hormon wanita estrogen dan progesteron. Penyakit ini umum terjadi umum:
Berada di bawah sinar matahari membuat melasma lebih mungkin berkembang. Masalahnya lebih sering terjadi di iklim tropis
Satu-satunya gejala melasma adalah perubahan warna kulit. Namun, perubahan warna ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada penampilan.
Perubahan warna kulit yang paling sering adalah warna coklat merata.
Perubahan ni sering muncul di pipi, dahi, hidung, atau bibir atas. Bercak gelap seringkali simetris.
Penyedia layanan kesehatan akan memeriksa kulit untuk mendiagnosis masalahnya.
Baca juga: Bolehkah Anak-anak Pakai Sunscreen? Ini Saran Dokter Spesalis Kulit
Pemeriksaan lebih dekat menggunakan alat lampu Wood (yang menggunakan sinar ultraviolet) dapat membantu memandu perawatan.
Perawatan untuk melasma antara lain mencakup:
Hubungi dokter jika memiliki penggelapan wajah yang tidak kunjung hilang.
Hubungi dokter segera jika memiliki penggelapan wajah yang tidak kunjung hilang.
Cara terbaik untuk menurunkan risiko melasma akibat paparan sinar matahari adalah dengan melindungi kulit dari sinar matahari dan sinar ultraviolet (UV).
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi paparan sinar matahari meliputi:
Baca juga: Tips Memilih Sunscreen untuk Wajah Berminyak dan Berjerawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.