Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Fisura anus sering terjadi pada anak-anak yang menahan BAB karena takut akan rasa sakit.

Robekana anus biasanya sangat kecil, tetapi kadang bisa melebar dan mempengaruhi cincin otot (sfingter anus) pada pembukaan anus, yang membuatnya tetap tertutup.

Fisura anus yang lebar lebih sulit untuk disembuhkan.

Anda mungkin memerlukan pengobatan atau pembedahan untuk memperbaiki masalah.

Setelah Anda mengalami fisura anus, ada kemungkinan besar kondisi itu berulang.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi Tanpa Obat

3. Impaksi

Ketika tinja tidak bisa dikeluarkan dari tubuh, itu bisa mulai tersangkut di usus Anda.

Massa tinja yang menumpuk dan mengeras akan menyebabkan penyumbatan karena sulit dikeluarkan.

Impaksi akan menyebabkan rasa sakit dan muntah.

Kondisi ini bahkan membutuhkan penanganan di ruang gawat darurat.

Anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua lebih mungkin mengalami impaksi tinja.

4. Prolaps rektum

Ketika Anda terus-menerus berusaha untuk BAB saat mengalami sembelit jangka panjang, itu bisa meyebabkan anus meregang dan rektum keluar dari tubuh.

Terkadang prolaps rektum hanya menyebabkan sebagian dari rektum yang keluar, tetapi terkadang semuanya.

Prolaps rektum ini bisa menyakitkan dan dapat menyebabkan pendarahan.

Terkadang sulit untuk mengetahui apakah Anda menderita prolaps rektum atau wasir, karena keduanya menyebabkan tonjolan keluar dari anus.

Namun, keduanya adalah kondisi berbeda yang perlu ditangani secara berbeda pula.

Baca juga: 5 Gejala Sembelit yang Perlu Diwaspadai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com