KOMPAS.com - Kejadian Luar Biasa (KLB) pada hepatitis akut pada anak memiliki ciri-ciri umum dan dapat dicegah perkembangannya, meski belum diketahui pasti etiologi penyakitnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini tengah menyelidiki penyebab kejadian hepatitis akut yang telah menewaskan 3 anak di Jakarta.
Menyusul pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 15 April tentang KLB untuk kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.
Dr dr Muzal Kadim, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI mengatakan hepatitis akut pada anak terkait dengan saluran pencernaan.
Baca juga: IDAI: Kasus Hepatitis Akut Tidak Terkait Vaksin Covid-19
Sehingga, ciri-ciri hepatitis akut pada anak bisa meliputi:
Gejala lebih lanjutnya adalah:
Pada tahap ini bisa dibilang kerusakan sel hati sudah berada pada level yang cukup parah.
"Kesadaran menurun menjadi tanda bahwa sel hati sudah banyak yang rusak. Jika sampai kejang dan tidak segera ditangani dengan tepat bisa menyebabkan kematian," kata Dr dr Muzal dalam konferensi pers via zoom pada Sabtu (7/5/2022).
Namun, ciri-ciri hepatitis akut pada anak tersebut perlu dipastikan melalui diagnosis dari dokter ahli.
Sebab, ciri-ciri pada tahap awal atau tingkat lanjut itu bisa menjadi gejala dari penyakit lainnya.
Baca juga: Bisa Menular, Berikut Cara Mencegah Hepatitis
Dr dr Muzal meyakinkan bahwa pada dasarnya terdapat cara mencegah hepatitis akut pada anak, dengan kewaspadaan sedini mungkin.
"Jadi sejak dini kita sudah harus aware," ujarnya dengan memberikan beberapa kiat pencegahan sebagai berikut:
Dr dr Muzal mengatakan bahwa sebagian besar infeksi hepatitis ditularkan lewat fekal-oral.
Fekal-oral adalah bentuk penularan melalui mulut dari benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi hepatitis.
Sehingga, ia menekankan bahwa menjaga sanitasi dan kebersihan makanan atau minuman yang masuk ke mulut anak sangat penting diperhatikan orangtua.