Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2022, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Paru-paru tidak sehat memiliki beberapa tanda-tanda yang bisa diwaspadai, mulai dari mengi hingga nyeri dada kronis.

Mengutip WebMD, penyakit paru-paru merupakan istilah untuk berbagai gangguan kesehatan yang mempengaruhinya.

Paru-paru merupakan salah satu organ vital karena bagian dari sistem yang kompleks, mengembang dan berelaksasi ribuan kali setiap hari untuk membawa oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida.

Sehingga, penting memperhatikan kesehatan paru-paru.

Mengetahui tanda-tanda paru-paru tidak sehat sejak dini dapat membantu Anda menerima pengobatan sebelum penyakit menjadi serius yang mengakibatkan kematian.

Baca juga: 8 Cara Alami Membersihkan Paru-paru

Mengutip Lung Foundation, berikut tanda-tanda paru-paru tidak sehat yang bisa dicurigai:

1. Mengi

Mengi adalah suara siulan bernada tinggi yang dibuat saat Anda bernapas.

Biasanya terdengar saat mengembuskan napas.

Mengi biasanya terjadi ketika saluran udara dibatasi karena penyempitan atau penyumbatan pada saluran udara yang menuju ke paru-paru.

Penting untuk memperhatikan munculnya mengi karena dapat menjadi tanda awal penyakit paru-paru, seperti:

  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
  • Asma
  • Kanker paru-paru

Namun mengi dapat dipicu karena banyak alasan lain, seperti infeksi saluran pernapasan karena virus atau bakteri.

2. Sesak napas

Sesak napas adalah gejala umum dari penyakit paru-paru, tapi tidak semua penderitanya mengalami sesak napas karena faktor:

  • Penuaan
  • Kelebihan berat badan
  • Tidak fit.

Sesak napas mungkiin adalah respons alami bahwa tubuh saat membutuhkan lebih banyak oksigen dan energi ketika Anda melakukan sesuatu yang membutuhkan upaya fisik, seperti berlari mengejar bus atau berolahraga.

Namun, tanda paru-paru tidak sehat itu menyebabkan sesak napas yang tidak umum.

Seperti, sesak napas yang terjadi saat tubuh tidak melakukan aktivitas fisik.

Saat itu terjadi, disarankan segera konsultasi ke dokter untuk menadapatkan penanganan cepat yang tepat.

Baca juga: Apakah Paru-paru Perokok Kembali Normal Setelah Berhenti Merokok?

3. Infeksi dada

Infeksi dada adalah infeksi paru-paru. Jika infeksi di kantung udara yang lebih kecil dari paru-paru (alveoli) disebut pneumonia.

Jika infeksi di saluran udara yang lebih besar (bronkus) disebut bronkitis.

Infeksi dada terjadi karena saluran udara bengkak dan membuat lebih banyak lendir atau nanah.

Pada akhirnya, membuat saluran udara tersumbat dan membuat orang sulit bernapas.

Infeksi dada biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus.

  • Pneumonia: sering disebabkan oleh bakteri
  • Bronkitis sering disebabkan oleh virus.

Kadang-kadang, infeksi dada dapat disebabkan oleh jamur.

4. Produksi lendir

Lendir yang juga disebut dahak diproduksi oleh saluran udara sebagai pertahanan terhadap infeksi.

Produksi lendir juga dapat disebabkan oleh kondisi pernapasan kronis, seperti PPOK dan bronkiektasis.

Munculnya lendir sesekali normal, tetapi penumpukan lendir yang berlebih dan berlangsung selama sebulan atau lebih dapat menjadi tanda paru-paru tidak sehat.

Baca juga: 6 Hal Pemicu Kanker Paru-paru

5. Nyeri dada kronis

Nyeri dada adalah gejala yang berhubungan dengan banyak kondisi gangguan kesehatan.

Nyeri dada kronis adalah rasa sakit parah di dada yang muncul saat Anda menarik napas atau batuk.

Nyeri dada kronis bisa menjadi tanda serangan jantung atau kondisi jantung, di lain sisi juga umum sebagai tanda penyakit paru-paru.

Nyeri dada harus selalu ditanggapi dengan serius, terutama jika berlangsung selama satu bulan atau lebih.

6. Batuk berdarah

Jika Anda mengalami batuk berdarah, mungkin itu menjadi tanda paru-paru bagian atas mengalami masalah.

Darah yang berasal dari paru-paru atau saluran pernapasan akan sering tampak berbuih.

Itu karena sudah bercampur dengan udara dan lendir di paru-paru.

Terlepas dari dari mana darah itu berasal, batuk bardarah jelas menandakan Anda memiliki masalah kesehatan dan harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: Polusi Udara Sebabkan Kanker Paru-paru

Macam penyakit paru-paru

Mengutip WebMD, penyakit paru-paru terdiri dari berbagai jenis, yaitu:

1. Penyakit paru-paru yang mempengaruhi saluran udara

Penyakit ini meliputi:

  • Asma
  • PPOK
  • Bronkitis kronis
  • Empisema
  • Bronkitis akut
  • Fibrosis sistik

2. Penyakit paru-paru yang mempengaruhi kantung udara (alveoli)

Saluran udara Anda bercabang menjadi tabung kecil (bronkiolus) yang berakhir dalam kelompok kantung udara yang disebut alveoli.

Kantung udara ini membentuk sebagian besar jaringan paru-paru Anda.

Penyakit paru-paru yang mempengaruhi alveoli ini meliputi:

  • Radang paru-paru
  • Tuberkulosis
  • Empisema
  • Edema paru
  • Kanker paru-paru
  • Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)
  • Pneumokoniosis

Baca juga: Berhenti Merokok, Cara Penderita Kanker Paru-paru Kurangi Risiko

3. Penyakit paru-paru yang mempengaruhi interstitium

Interstitium adalah lapisan tipis dan halus di antara alveoli Anda. Berbagai penyakit paru-paru mempengaruhi interstitium meliputi:

  • Penyakit paru interstisial (ILD)
  • Pneumonia dan edema paru juga dapat mempengaruhi interstitium Anda.

4. Penyakit paru-paru yang mempengaruhi pembuluh darah

  • Emboli paru (PE)
  • Hipertensi paru

5. Penyakit paru-paru yang mempengaruhi pleura

Pleura adalah lapisan tipis yang mengelilingi paru-paru Anda dan melapisi bagian dalam dinding dada Anda.

Penyakit paru-paru pada pleura meliputi:

  • Efusi pleura
  • Pneumotoraks
  • Mesothelioma

7. Penyakit paru-paru yang mempengaruhi dinding dada

Penyakit yang mempengaruhi dinding dada Anda meliputi:

  • Sindrom hipoventilasi obesitas
  • Gangguan neuromuskular

Baca juga: Apakah Paru-paru Bocor Bisa Sembuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau