KOMPAS.com - Bagi orang dewasa, minum kopi di pagi hari adalah hal yang menyegarkan tubuh dan pikiran.
Sebab, kopi mengandung cafein yang merupakan stimulan energi.
Namun, cafein bisa berdampak buruk untuk anak-anak.
Ahli endokrinologi anak Roy Kim juga mengtakan bahwa kafein bisa memberikan efek negatif untuk kesehatan anak.
Baca juga: Ciri-ciri dan Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak
Anak-anak sangat sensitif terhadap kafein. Karena itu, orangtua sebaiknya tidak memberikan terlalu banyak minuman berkafein pada anak.
"Ada banyak implikasi kesehatan potensial dari kafein," kata Kim.
Efek samping kafein pada anak antara lain:
Jika Anda berpikir, “Anak saya tidak akan pernah menyentuh secangkir kopi hitam,” Anda mungkin benar.
Tetapi kopi bukanlah satu-satunya sumber kafein yang mungkin dikonsumsi anak-anak.
Satu studi menemukan bahwa 73 persen anak-anak Amerika usia dua hingga 11 tahun mengonsumsi kafein setiap hari, dengan sebagian besar berasal dari soda.
Kafein juga bisa ditemukan dalam teh, cokelat panas, dan beberapa permen, permen karet, dan permen mint juga.
Secara rinci, berikut bahaya kafein untuk anak:
Kafein dapat merangsang sistem saraf pusat Anda, yang membuat Anda merasa lebih bersemangat dan penuh perhatian.
Namun, anak-anak sangat sensitif terhadap kafein sehingga mengonsumsinya bisa memicu masalah kecemasan.
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi (seperti yang ditemukan dalam minuman energi) dikaitkan dengan tingkat stres, depresi, dan kecemasan yang lebih tinggi pada anak-anak. Kafein juga bisa memicu masalah tidur.