Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2022, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Asma adalah radang kronis yang disebabkan karena penyempitan pada otot-otot saluran pernapasan yang menimbulkan mengi, sesak napas, hingga nyeri dada.

Menurut WHO, sebanyak 262 juta orang saat ini menderita penyakit asma. Penyakit ini juga telah menyebabkan 455,000 kematian.

WHO mencatat kasus serangan asma paling banyak terjadi di negara berpendapatan sedang dan rendah karena tingkat diagnosa serta kepatuhan pada pengobatan masih tergolong rendah.

Baca juga: Apa Penyebab Asma Kerap Kambuh di Malam Hari?

Sementara itu, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, sejumlah 4,5 persen atau secara kumulatif 11 juta penduduk Indonesia menderita asma.

Angka ini menjadikan asma sebagai salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang paling banyak diderita orang Indonesia, dari usia anak-anak hingga dewasa.

Asma tidak dapat disembuhkan

Berdasarkan rilis GlaxoSmithKline Pharmaceuticals (GSK) yang diterima Kompas.com, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P(K), menyatakan bahwa penting bagi penderita untuk melakoni gaya hidup sehat dan berkualitas demi mengelola asma, penyakit kambuhan yang sejatinya tidak dapat disembuhkan.

"Walaupun tidak dapat disembuhkan, penting bagi pasien asma untuk secara aktif mengelola asma agar terhindar dari risiko buruk dan dampak kerugian lainnya," ujar Prof. Dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P(K) seperti dikutip dari rilis GSK.

"Terlebih sebagian besar pasien asma saat ini belum patuh pada tatalaksana yang dianjurkan dokter sehingga memperparah peradangan ketika kambuh.” imbuhnya.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Orang Mengalami Serangan Asma?

Tujuan pengelolaan asma

Pengelolaan asma ditujukan agar pasien dapat mengontrol risiko serangan asma sehingga harapannya dapat hidup dengan lebih produktif.

Hal pertama yang harus dilakukan oleh penderita asma ialah mengenali dan menghindari faktor pemicu kekambuhan asma, antara lain:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+