Namun, kadar gula darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Komplikasi tersebut adalah ketoasidosis diabetik atau hyperglycemic hyperosmolar syndrome.
Baca juga: Petai Bisa Jadi Obat Alternatif Diabetes, Kok Bisa?
Ini merupakan suatu komplikasi diabetes serius saat tubuh memproduksi asam darah (keton) berlebihan.
Kondisi ini terjadi jika insulin dalam tubuh tidak cukup. Ketoasidosis diabetik juga dipicu oleh infeksi atau penyakit lainnya.
Berikut beberapa gejala ketoasidosis diabetik:
Ketoasidosis diabetik dapat didiagnosis dengan tes keton dan gula darah. Apabila tes menunjukkan adanya keton serta kadar gula darah 240 m/dl, Anda sebaiknya segera periksa ke dokter.
Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), hyperglycemic hyperosmolar syndrome (HHS) terjadi ketika kadar gula darah sangat tinggi atau di atas 600 mg/dl.
Orang dengan diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol lebih rentan terhadap HHS. Namun, kondisi ini juga dapat menyerang orang tanpa diabetes.
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hyperglycemic hyperosmolar syndrome.
Selain kadar glukosa darah di atas 600 mg/dl, tanda-tanda hyperglycemic hyperosmolar syndrome sering diabaikan bahkan oleh penderita diabetes. Pasalnya, tanda-tanda HHS mirip dengan kondisi umum, yaitu:
Baca juga: 4 Buah Pantangan Bagi Penderita Diabetes
Jika seseorang mengalami gejala-gejala hyperglycemic hyperosmolar syndrome, mereka harus segera mendapat perawatan medis.
Mereka biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit, yang mencakup rehidrasi, penggunaan insulin, dan perawatan apa pun yang diperlukan untuk penyebab yang mendasarinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.