KOMPAS.com - Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada usia 19 tahun atau lebih muda.
Mengutip Healhtline, seorang wanita bisa hamil setelah mengalami periode menstruasi secara teratur, kemudian melakukan hubungan seks vaginal dengan pria.
Meski begitu, kehamilan remaja memiliki risiko medis berbahaya yang lebih tinggi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), komplikasi selama kehamilan atau persalinan adalah penyebab utama kematian secara global untuk anak perempuan usia 15-19 tahun.
Baca juga: 6 Kondisi yang Harus Diwaspadai Selama Kehamilan
Berikut beberapa risiko kehamilan remaja yang harus diketahui:
Mengutip WebMD, kehamilan remaja terutama yang tidak dikehendaki berisiko menyebabkan kurangnya perawatan prenatal yang diterima.
Perawatan prenatal itu sangat penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan.
Perawatan prenatal berguna untuk:
Baca juga: Bisakah Metode Cabut Penis Cegah Kehamilan dan Infeksi Menular Seksual?
Mengutip WebMD, kehamilan remaja lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) dari pada wanita yang berusia 20 atau 30-an tahun.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali ditambah dengan adanya kelebihan protein dalam urin dapat menyebabkan preeklamsia, risiko kehamilan remaja yang berbahaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.