Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2022, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Autisme bisa menyerang siapa saja dan menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, penderita autisme di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 500 orang setiap tahunnya.

Kabar baiknya adalah gejala autisme bisa diringankan melalui terapi dan pengobatan medis dari dokter meskipun autisme sendiri tidak bisa disembuhkan.

Terapi dan pengobatan tersebut bisa langsung dilakukan ketika sudah terlihat tanda-tanda dan gejala autisme sejak dini.

Baca juga: Autisme: Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Menangani


Tanda-tanda autisme

WebMD menyebutkan beberapa tanda dari autisme, seperti:

  • Anak tidak memberikan respon sama sekali atau memberikan respon yang tidak konsisten ketika namanya dipanggil
  • Anak tidak tersenyum atau memperlihatkan ekspresi hangat dan bahagia hingga umur 6 bulan
  • Anak tidak membalas senyum, mengeluarkan suara, dan menunjukkan ekspresi tertentu ketika berinteraksi dengan orang lain
  • Anak tidak mengoceh ketika menginjak umur 12 bulan
  • Tidak ada gerakan tertentu, seperti menunjuk, mengambil, memperagakan, atau melambai hingga umur 12 bulan
  • Tidak memproduksi kata hingga umur 16 bulan
  • Tidak ada frasa yang berarti hingga umur 24 bulan
  • Kehilangan kemampuan berbicara, meracau, atau kemampuan sosial di umur berapapun

Tanda-tanda autisme yang disebutkan di atas sebenarnya hanya segelintir saja dan masih ada beberapa tanda lain yang bisa digunakan untuk melakukan deteksi autisme.

NIH sendiri memberikan 2 tanda besar yang bisa digunakan untuk mendeteksi autisme, yaitu melalui interaksi sosial dan melalui perilaku yang diulang-ulang.

NIH juga menambahkan bahwa sebenarnya tanda-tanda autisme sering tidak terdeteksi saat bayi dan baru mulai terlihat ketika menginjak masa sekolah, bahkan ketika remaja dan dewasa.

Untuk usia sekolah dan remaja biasanya bisa dilihat dari caranya berkomunikasi dan kemampuannya dalam memahami lawan bicara, termasuk dalam hal humor, sindiran, dan perumpamaan.

Namun sayangnya, mengetahui tanda-tanda autisme pada usia dewasa lebih sulit karena tanda-tandanya bisa cukup mirip dengan gangguan mental yang lainnya, seperti gangguan kecemasan atau ADHD.

Baca juga: Kenali Gejala Autisme Pada Anak

Penyebab autisme

Banyak sekali ahli yang tidak mengetahui secara pasti mengenai penyebab autisme.

Namun menurut WebMD, beberapa penelitian menunjukkan bahwa gabungan gen dan lingkungan bisa mempengaruhi perkembangan sehingga mengakibatkan autisme.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kelainan gen, faktor metabolisme atau biokimia, dan paparan terhadap virus tertentu bisa menyebabkan autisme.

NIH juga memberikan beberapa penyebab autisme, seperti:

  • Adanya saudara yang mengidap autisme
  • Kehamilan ketika umur sudah tua
  • Adanya kondisi genetik tertentu, seperti sindrom Down atau sindrom Fragile X
  • Memiliki berat badan lahir yang sangat rendah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau